Medan - PSMS Medan berhasil memetik kemenangan perdana usai membungkam Persija Jakarta 3-1 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Teladan, Medan, Jumat (6/4) sore.

Namun kemenangan itu sedikit tercoreng dengan matinya air di ruang ganti Persija sehingga tim tamu merasa sangat kecewa karena seolah tidak mendapat pelayanan khusus.

Alhasil, pihak manajemen Macan Kemayoran melayangkan protes terhadap panitia pelaksana (panpel) pertandingan yang dinilai tidak serius memberikan fasilitas terhadap pemain di ruang ganti.

Usai pertandingan, sejatinya para pemain Persija ingin langsung mandi. Namun lantaran air dalam ruang ganti mereka tidak hidup, Bambang Pamungkas dkk pun akhirnya mengurungkan niatnya tersebut.

"Saya mewakili manajemen Persija mengaku kesal terhadap jamuan ini. Ketika selesai pertandingan, pemain kami yang ingin mandi harus terkendala dengan air di dalam ruang ganti pemain yang mati. Jadi mereka harus mandi pakai aqua," ucap Media Officer Persija, Eko Yudhoyono.

Selain itu, sambung Eko, PSMS bersikap tidak profesional dalam jamuannya mengingat ini merupakan kompetisi kasta tertinggi tanah air.

"Ini cukup memalukan dalam Liga 1. Seharusnya kami tidak mendapatkan pelayanan seperti ini. Kami merasa kecewa," sesalnya.

Sementara Media Officer PSMS, Bobi Septian, mengucapkan permohonan maaf terhadap Persija yang tidak bisa menggunakan air usai pertandingan. Menurutnya ada kendala teknis yang membuat air di ruang ganti pemain mati.

"Sebelumnya kami mohon maaf karena ini bukan hal yang disengaja. Air pipa di kamar ganti Persija pecah. Jadi airnya tidak mengalir. Sebelum pertandingan air hidup, cuma karena kondisi yang padat jadi pipanya pecah," terangnya.