JAKARTA - Gatot Nurmantyo disebut sebagai calon alternatif dan dapat menjadi poros ketiga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres 2019). Namun, hingga hari ini belum ada tanda-tanda dukungan dari partai politik (parpol) untuk mengusung mantan Panglima TNI itu.

Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan, seorang calon belum laik untuk maju sebagai calon presiden (capres) kalau belum ada parpol yang pasti mengusungnya. Menurutnya, Gatot sulit menemukan 'kendaraan' yang akan mengusungnya.

Sebab, dari sepuluh partai di parlemen yang memiliki kursi, lima sudah memberikan dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi).

Sementara Gerindra dan PKS, sesuai dengan pernyataan elite-elitenya sudah menyatakan mereka akan berkoalisi.

"Berarti tinggal parpol yang belum menyatakan sikap, tetapi feeling saya menyatakan bahwa tiga parpol ini nantinya akan bergabung dengan salah satu baik dengan koalisi pemerintah atau kepada Gerindra, PKS," kata Romi di Ruang Rapat Fraksi PPP, DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat , (6/4/2018). ?

Ia beranggapan tanda-tanda terbentuknya poros ketiga itu tidak ada, dilihat dari komunikasi yang dilakukan PAN dan PKB.

Terlebih, saat pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada beberapa waktu lalu, SBY mengatakan belum ada komunikasi baik yang dilakukan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, maupun Gatot.

"Sehingga saya bisa sementara ini menyimpulkan bahwa poros ketiga itu tidak pernah ada. Artinya, Pak Gatot hanya bisa berangkat kalau Pak Jokowi tidak menggunakan koalisi yang lima ini yang itu jelas tidak mungkin, ataukah Pak Gatot menjadi calon presiden yang diberangkatkan oleh Gerindra dan PKS yang sudah berkali kali juga menyatakan seluruh petinggi Gerindra enggak mungkin," paparnya. ***