JAKARTA - Bertepatan dengan Dies Natalis XX Universitas Galuh, 5 April 2018, Ciamis, Jawa Barat, MPR jalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang berdiri pada tahun 1998 itu. Di hadapan civitas akademika Universitas Galuh, Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono dan Rektor Universitas Galuh Yat Rospia Brata, menandatangani kerjasama Sosialisasi Empat Pilar. Dalam Dies Natalis yang diisi dengan beragam tari dan seni Sunda tersebut juga hadir para raja dan sultan yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara.

Dalam sambutan sekaligus Sosialisasi Empat Pilar, Ma'ruf Cahyono mengatakan acara yang dihadiri itu merupakan salah satu bentuk silaturahmi untuk merawat ke-Indonesia-an.

Tampilan acara yang penuh diisi dengan sajian budaya Kerajaan Galuh, menurut alumni Universitas Jenderal Soedirman itu sebagai bukti Universitas Galuh telah menjalankan mandat MPR dalam menjalan sosialisasi.

Diungkapkan, selama dirinya melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dari kampus ke kampus,diakui universitas yang beralamat di Jl. RE Martadinata, Ciamis, itu mempunyai ciri sendiri, yakni mengedepankan budaya dalam merawat Indonesia. "Saya apresiasi," ujarnya.

Ma'ruf Cahyono mengakui bangsa Indonesia muncul dari keberagaman, baik itu agama, budaya, suku, dan bahasa. Meski demikian dirinya mengharap agar keragaman itu tidak dipertentangkan. "Jangan didikotomikan antara agama dan budaya, tegasnya.

Hal demikian ditekankan sebab kita tak ingin Indonesia hilang. "Kita tak rela Indonesia bubar," ujarnya. Bagi Ma'ruf Cahyono, keragaman yang ada merupakan jati diri bangsa yang harus dipertahankan.

Diakui untuk mewujudkan bangsa yang bernuansa keragaman tak mudah. Untuk itu keragaman yang ada harus dirawatnya. "Jangan sampai muncul perpecahan karena beda pemahaman mengenai Bhinneka Tunggal Ika," paparnya.

Keragaman budaya yang ada, menurut Ma'ruf Cahyono, diharapkan menjadi frame untuk mencapai tujuan Indonesia. "Tak hanya ke dalam namun juga mendunia," harapnya. Ditambahkan budaya nasional harus dapat memperkokoh NKRI. "Budaya harus memperkokoh ideologi bangsa," tegasnya.

Dalam dies natalis yang diliput puluhan wartawan, Ma'ruf Cahyono memaparkan MPR sejak awal reformasi telah menjawab perubahan-perubahan yang penting. Disebut UUD NRI Tahun 1945 dengan jelas dan tegas memberi penghargaan pada budaya nusantara.

Untuk itu dirinya mengajak bersama menginternalisasi Empat Pilar lewat budaya. "Mudah-mudahan metode sosialisasi Empat Pilar lewat budaya,seperti yang dilakukan Universitas Galuh, bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya. ***