Medan - Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis optimis dengan dilakukannya pengembangan RSUD Pirngadi Medan akan meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Medan. Di samping itu juga dapat mengembalikan lagi kepecayaan masyarakat.

Dengam begitu masyarakat Kota Medan tidak pelru berobat ke luar negeri seperti, Penang, yang selama ini menjadi tempat berobat pilihan warga Kota Medan. Rasa optimis itu disampaikan Syaiful saat pertemuan konsultasi publik dalam rangka pekerjaan penyusunan dokumentasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pengembangan RSUD Pirngadi Medan di Ruang Rapat II RSUD Pirngadi Medan.

Rencana pengembangan RSUD Pirngadi harus menjadi bagian dari upaya bersama dalam menciptakan masyarakat, khususnya generasi muda. Sehingga memiliki derajat kesehatan terbaik. Dengan demikian Kota Medan menjadi kota yang sehat baik dari segi pembangunan maupun sumber daya manusianya.

“Jika RSUD Pirngadi Medan mampu melayani pasien dengan taraf internasional. Tentunya masyarakat Kota Medan lebih memilih berobat di negeri sendiri dan tidak perlu ke luar negeri lagi. Tentunya ini akan berimbas dengan peningkatan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda. Insya Allah pembangunan baik fisik maupun mental masyarakat di Kota Medan akan terwujud dengan baik,” kata Syaiful.

Guna mewujudkan hal itu, mantan Kepala Bappeda Kota Medan itu berharap melalui acara ini, pelaksanaan Penyusunan AMDAL dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga pembangunan rumah sakit kebanggaan milik Pemko Medan itu dapat segera dilaksanakan.

“Saya optimis dengan pengembangan RSUD Pirngadi Medan yang segera dilakukan ini, Insya Allah Pemko Medan juga akan menghadirkan wisata kesehatan di sini (Medan). Jika hal itu terwujud, bukan tidak tertutup kemungkin nantinya orang-orang Penang yang akan datang berobat kemari (Medan),” ungkapnya.

Diakuinya, fenomena warga Kota Medan berobat ke luar negeri sudah sangat marak selama ini. Kondisi itu terjadi akibat kurangnya rasa kepercayaan masyatakat terhadap rumah sakit lokal, termasuk RSUD Pirngadi. Ditambah lagi Pemerintah Malaysia menjadikan kesehatan sebagai salah satu komoditas wisata andalannya.

“Semoga dengan rencana pengembangan RSUD Pirngadi yang segera dilakukan ini, kita dapat mengembalikan rasa kepercayaan warga untuk tetap berobat di Kota Medan,” harapnya.

Sementara itu, Arya Marbun selaku Ketua Tim Teknis Pengembangan dari JICA, RSUD Pirngadi akan dikembangkan dengan konsep hybrid yang tidak hanya menampung atau melayani kelas menengah ke atas saja namun juga pasien peserta BPJS. “Malah pasien peserta BPJS akan menjadi pangsa pasar yang akan direbut oleh RSUD Pirngadi nantinya,” terang Marbun.

Mengenai pola pembangunannya, Marbun mengungkapkan, berkonsep heritage building dengan tetap mempertahankan cagar budaya pada bangunan utama yang menghadap Jalan HM Yamin. Sedangkan bangunan modern 6 lantai ke atas dan 3 lantai basement sebagai parkir akan dibangun pada sisi sejajar Jalan Thamrin. Setelah selesai nanti, RSUD Pirngadi akan memiliki 605 bed (tempat tidur) dimana sebelumnya hanya 500 bed.