GUNUNGSITOLI - Setibanya di Bandara Binaka Calon Gubernur Sumut Edy Ramayadi berserta rombongan langsung menuju Warung Mama Citra di Jalan Sirao Kota Gunung Sitoli untuk sarapan pagi bersama masyarakat. Turut mendampingi Edy sejumlah pengurus Partai Koalisi Eramas di antaranya Partai Gerindra, Golkar, Hanura, PAN, PKS, Nasdem, Perindo, PBB dan organisasi masyarakat (Ormas) PP, FKPPI.

Di warung makan yang cukup terkenal di Kota Gunung Sitoli ini Edy beserta istri Nawal Lubis menikmati sarapan Lontong. Usai sarapan Edy beserta rombongan menghadiri silaturahmi dengan Lintas Partai Pendukung Eramas di Wisma Soliga, Jl Pangeran Diponegoro Kota Gunungsitoli.

Kunjungan kali ini merupakan kunjungan keempat ke Kepulauan Nias yakni dua kali saat Pangdam I Bukit Barisan dan satu kali saat dirinya menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Paskostrad).

Edy juga berkesempatan untuk berdialog dengan para tokoh masyarakat tentang kondisi Kepulauan Nias termasuk di Kota Gunung Sitoli.

Salah satu masukan yang disampaikan masyarakat adalah minimnya perhatian Pemerintah Provinsi kepada pulau terluar tersebut. Hal ini mengakibatkan Kepulauan Nias terus tertinggal dari Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Utara.

"Bapak lihat sendiri namanya saja ini Kota tapi jauh tertinggal dengan Kota-kota lain di Sumut. Nias terus terbelakang. Makanya masyarakat Nias berjuang agar menjadi Provinsi. Tadi saya bicara sama pak Edy katanya empat kali sudah ke Nias ini, masih seperti ini saja Nias. Betul itu yang dikatakan Pak Edy," ujar Ketua Tim Pemenangan Eramas Kepulauan Nias Martimus Lase Selasa (3/4/2018).

Senada, tokoh masyarakat sekaligus pelaku usaha Imanuel Zebua mengatakan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi maayarakat Nias adalah rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM).

Oleh karenanya Imanuel berharap jika Edy Rahmayadi terpilih sebagai Gubernur Sumut dapat menyelesaikan persoalan SDM di kepulauan Nias lewat peningkatan pendidikan hingga terciptanya generasi muda yang mumpuni untuk membangun daerahnya.

"Persoalan SDM salah satu penyebab lambatnya pembangunan di Nias ini. Padahal banyak komoditi unggul di sini seperti karet, coklat, kelapa namun tak mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gerindra Gunung Sitoli Aroni Zendrato mengaku kehadiran Edy Rahmayadi ke Gunung Sitoli memberikan spirit bagi Tim Pemenangan dan relawan Eramas untuk berjuang memenangkan Eramas pada Pilkada 27 Juni 2017.

"Kehadiran Pak Edy ini membuat kami semakin berani dan semangat berjuang memenangkan Eramas. Kami berharap Pak Edy bisa menjadikan Kepulauan Nias sejajar dengan Kabupaten Kota lain di Sumut. Dan kami yakin Pak Edy dan Musa Rajekshah bisa mewujudkannya," ujar Zendrato.

Edy Rahmayadi mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Sumut termasuk masyarakat di Kepulauan Nias.

"Saya sudah melihat sendiri dan mendengar tentang kondisi Nias saat ini. Saya pikir wajar ada yang menuntut pemekaran jadi Provinsi. Tapi saya tidak membahas itu, karena saya ingin mengangkat kesejahteraan masyarakat Sumut. Dan kepulauan Nias ini adalah bagian dari Sumatera Utara dan mari-mari sama-sama kita angkat martabat Sumut ini," ujarnya.

Edy menilai, Kepulauan Nias bisa menjadi lokomotif pembangunan di Sumut.

"Komoditi banyak tapi perhatian minim. Sebagai pulau terluar, Kepulauan Nias bisa menjadi lokomotif penggerak ekonomi Sumut. Kalau Pemerintah Provinsi memberi perhatian serius, Kepulauan ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota di Sumut," tegas Edy.