Medan - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menilai munculnya poros ketiga dalam peta politik Pilpres 2019 hampir dipastikan tidak ada.

Jika merujuk pada UU Pilpres, pertarungan akan head to head atau calon tunggal.

Hal itu disampaikannya usai menjadi mubalig pada Kongres Umat Islam Sumatera Utara, di Asrama Haji Medan.

"Munculnya poros ketiga dalam Pilpres 2019 sampai hari ini hanya wacana saja. Kelihatannya dari UU Pilpres itu skenarionya hanya calon tunggal atau kembali Jokowi berhadapan dengan Prabowo. Kemungkinan adanya poros ketiga sangat kecil sekali," kata guru besar hukum tata negara itu.

Dia menambahkan, peta politik ke depan akan terus berubah. Bahkan dia memprediksi jika Partai Demokrat dan partai lainnya ditarik ke dalam poros Jokowi, maka peluang Prabowo untuk maju dalam pilpres akan semakin sulit.

"Andaikata PKS pun pergi, maka pak Prabowo pun susah maju pada Pilpres 2019," ujarnya.

Ditanya tentang sikap partai yang dipimpinnya dalam Pilpres 2019, Yusril mengatakan belum bisa memberi kepastian. Sebab sampai saat ini, PBB masih melakukan pembenahan di internal partai.

"Sampai saat ini PBB jelas sikapnya belum memikirkan apa-apa. Kami jelas pada saat itu adalah partai yang melawan sampai ke Mahkamah Konstitusi, supaya setiap parpol bisa mencalonkan Presiden. Tapi kami kalah di MA, jadi peluang PBB untuk mencalonkan orang itu hampir tertutup," jelasnya.

Pada Kongres Umat Islam Sumatera Utara 2018 itu, selain Yusril Ihza Mahendra, turut juga dihadiri oleh tokoh nasional lainnya, seperti Amien Rais, Kivlan Zein, dan Bachtiar Chamsyah.