MEDAN - Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, disambut hangat masyarakat Hindu di Kuil Shri Mariamman Helvetia, Deliserdang, kemarin. Edy hadir untuk memenuhi undangan warga Hindu yang saat itu memeringati ritual tahunan di bulan Pangguni Mahai Pujai.

Bersama rombongan, Edy Rahmayadi disambut dan dikalungkan semacam bunga di leher Edy. Sebagai simbol dia diterima masyarakat Hindu di kuil tersebut.

Edy disambut langsung Ketua Shri Mariamman Kuil Helvetia, G Alipa, Bapak Pendeta K Darma Rajen. Hadir juga Ketua IPK PAC Helvetia Aldiansyah, Ketua Parisada Hindu Dharma Deliserdang, Murti.

"Kami berharap acara rutin tahunan seperti ini bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah,” kata G Alipa, di sela-sela acara tersebut.

Melalui upacara keagamaan ini, menurut Alipa, umat Hindu berharap agar Sumatera Utara diberkahi Tuhan. Kemudian umatnya juga diberikan kesehatan, kesejahteraan, kebaikan, kemakmuran, kebahagiaan. Setelah dikalungkan bunga disambut dengan ritual penyambutan tamu di kuil tersebut, Edy pun didaulat untuk memberikan sambutan.

Menurut Edy, keberadaan umat Hindu merupakan bagian yang tak bisa dilepaskan dari peradaban nusantara, Indonesia. Karena, Hindu merupakan agama pertama yang ada di Indonesia.

“Umat Hindu bersama semua umat beragama di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara, harus bersatu padu membangun keberagaman untuk kemajuan pembangunan daerah kita,” katanya.

Dirinya, sebagai mantan abdi negara (Prajurit TNI), sangat memahami bagaimana peranan umat beragama dalam kemajuan suatu daerah. Toleransi yang terbangun di Sumut, juga kata Edy, merupakan contoh dari semua daerah di Indonesia.

“Saya hadir dalam upaya agara kita tetap bersatu, Kita punya tanggungjawab untuk mempersatukan umat beragama di sini. Untuk mencapai Sumut yang bermartabat kita harus bersama,” kata Edy.