MEDAN - Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengaku kualitas bawang yang beredar di masyarakat saat ini menurun. Setelah harga bawang putih sempat menyentuh level 50 ribu per Kg, saat ini harga bawang putih memang bisa ditekan dikisaran 28 ribu per Kg. “Namun kualitas bawangnya tidak begitu bagus. Penurunan harga bawang saat ini diikuti dengan penurunan kualitasnya,” katanya, Selasa (27/3/2018).

Walau demikian, ia tetap menilai bahwa masyarakat akan tetap membeli bawang tersebut. Pedagang tidak akan kehilangan pembeli. Dikarenakan bawang menjadi kebutuhan pokok, bukan kebutuhan substitusi. Selain itu penurunan harga bawang putih juga tidak begitu merugikan petani. Karena mayoritas bawang putih didatangkan dengan cara impor.

“Keluhan konsumen saat ini terkait dengan bawang putih adalah bawang tersbeut masih belum begitu matang. Seperti terlalu dini dipanen. Sementara itu untuk bawang merah, tidak mengalami penurunan kualitas. Walaupun memang harganya cukup variatif dengan menurun dalam rentang Rp20.000 hingga Rp26.000 per kg,” katanya.

Untuk bawang merah, sambungnya saat ini lebih murah dikarenakan musim panen yang telah tiba. Hal inilah yang saya pikir menjadi faktor utama penurunan harga. Sementara itu, harga pangan lainnya terpantau stabil sejauh ini. Belum ada gangguan serius pada kebutuhan bahan pangan pokok di SUMUT.

“Untuk cabai memang masih dikisaran Rp40.000 an. Efek erupsi Sinabung masih begitu terasa untuk komoditas yang satu ini. Walau demikian jika tidak ada gangguan yang diakibatkan dari hal yang tak terduga. Saya optimis cabai bisa akan turun dikisaran Rp30.000 an nantinya,” pungkasnya.