Medan - Memasuki Maret hingga April 2018, beberapa daerah di Sumatera Utara (Sumut) akan memasuki musim panen padi. Stok pangan terutama beras dipastikan akan aman hingga akhir 2018.

"Untuk Langkat, Serdang Bedagai, Simalungun, termasuk Mandailing Natal, potensi panen raya besar," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Azhar Harahap.

Disebutkannya, di beberapa daerah yang ada di Sumut merupakan penghasil pangan terutama padi di Indonesia. Namun istilah panen raya tidak ada di Sumut.

"Sumatera Utara tidak ada panen raya. Jadi tidak semua kabupaten panennya serentak, dan puncaknya di Maret dan April," ucapnya.

Azhar menjelaskan, saat ini pasokan pangan di Sumut aman karena di beberapa daerah sudah ada yang panen dan tanam. Panen tanam tersebut dilakukan oleh para petani untuk menjaga stok pangan.

"Setiap daerah beda-beda panennya. Ada yang panen saja tidak ada tanam, ada yang siap panen langsung tanam kembali," jelasnya.

Terkait beras impor asal Thailand dan India yang masuk ke Sumut, Azhar menegaskan, beras impor hanya cadangan untuk Bulog. Di pasar-pasar yang ada di Sumut lebih diutamakan hasil panen oleh petani.

"Beras impor itu cadangan untuk Bulog. Sementara, pasaran itu diisi oleh suplai dari masing-masing kabupaten. Lebih diprioritaskan petani. Saat ini beras lokal yang di jual di pasaran berkisar dari harga Rp 8 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram dan tergantung jenis berasnya," tegas Azhar.