MEDAN - Tabligh Akbar Kongres Umat Islam (KUI) yang akan dilaksanakan di Lapangan Asrama Haji Medan, Jumat (30/3/2018) nanti bakal dihadiri 3 ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat. Di mana pada tabligh akbar itu akan menghadirkan Prof Dr H Yusril Ihza Mahendra dan Prof Dr H Amin Rais sebagai pembicara kuncinya.

Selain Yusril dan Amin Rais, juga tampil sebagai pembicara Mayjen TNI Kivlan Zein, Dr Rizal Ramli, Bachtiar Chamsyah dan tokoh lokal Sumut Dr Masri Sitanggang (Ketua Umum GIP NKRI), Ketua Muhammadiyah Sumut Prof Dr Hasyimsyah Nasution dan PW Alwashliyah Sumut Prof Syaiful Akhyar Lubis, Ketua PW Ittihadiyah Prof Dr Syafurddin, MPd.

"Kami mengundang seluruh umat Islam di Sumut untuk menghadiri kegiatan kongres ini," ujar Ketua Panitia Kongres Dr Masri Sitanggang, MP didampingi Sekretaris Drs Ali Amran Tanjung, SH, Wakil Sekretaris Chairul Munadi SH, MH, Bendahara M. Idris SH MH di Sekretariatnya di Asrama Haji Medan, Jumat (23/3/2018).

Dikatakannya, kegiatan ini diharapkan bisa menyamakan persepsi para pemimpin Islam, tokoh umat, para cendekia dalam memandang keislaman dan kebangsaan dalam bingkai NKRI.

"Diharapkan, akan lahir langkah-langkah kongkrit para pemimpin umat untuk mengambil solusi terhadap persoalan yang ada," paparnya sembari menyampaikan thema kongres Penguatan ukhuwah, peran politik dan sosial ekonomi umat Islam guna menyelamatkan NKRI.

Kegiatan kongres ini akan di bagi dua yakni pra kongres yang membahas pokok pikiran yang akan dibahas pada sidang komisi kongres.

Forum Grup Diskusi (FGD) dengan tema materi organisasi, diskusi langkah-langkah ukhuwah Islamiyah di PW Alwashliyah Sumut, peningkatan ekonomi umat di PW Ittihadiyah Sumut, peran ideologi, politik, budaya, hukum Islam di MUI Kota Medan Dr Masri Sitanggang, MP.

Lebih lanjut dikatakannya, putusan kongres yakni terbangunnya kesamaan persepsi di kalangan umat Islam di Sumut khususnya para pimpinan ormas Islam, para intelektual dan para intelektual serta para aktivis pergerakan Islam tentang perlunya penguatan kesatuan umat, peran politik, sosial ekonomi umat Islam untuk menyelamat NKRI dan meneguhkan sikap keagamaan umat Islam terhadap faham komunis.

Lahirnya, keputusan kongres di bidang persatuan umat di Sumut, politik dan sosial ekonomi.
Kemudian terbentuknya, satuan aksi atau Badan Pekerja Kongres Umat Islam di Sumut yang memungkinkan hasil kongres ditindak lanjuti dalam bentuk kerja nyata.

"Terjadinya kesatuan aksi antisipatif Umat Islam-TNI terhadap ancaman kembalinya komunisme dan organisasinya," paparnya sembari menyampaikan KUI ini diprakarsai sejumlah ormas Islam, antara lain Gerakan Islam Pembela (GIP) NKRI, Alwashliyah, Muhammadiyah, Ittihadiyah, tokoh NU dan lainnya khususnya para alumni 212.

Sedangkan para peserta selanjutnya organisasi pemerakarsa juga jajaran MUI serta ormas lainnya. Kegiatan ini murni dari swadaya umat dan tidak melibatkan para calon Pilgubsu dan Pilkada di Sumut.