Medan - Asisten Deputi Bidang Pelayanan Publik Wilayah I Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Novian Andrina mengungkapkan, jika saat ini masih banyak hal yang harus di benahi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi, Medan.

Hal itu dikatakannya usai melakukan pertemuan dan peninjauan di rumah sakit milik Pemko Medan itu.

"Kalau kita bicara pengamatan lapangan dari tahun ke tahun di RS Pirngadi, masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Tapi walaupun sebenarnya diperlukan, hal itu tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek, karena perlu biaya," ujarnya.

Misalnya, jelas Novian, saat ini masalah gedung yang juga perlu anggaran. Belum lagi dari sisi SDM, pihaknya melihat perlu dilakukan peningkatan, kendati sudah mulai dilakukan pengiriman beberapa pengawai untuk mengikuti diklat pelayanan publik.

"Berbicara kebutuhan SDM maka kita bicara analisis jabatan dan analisa beban kerja. Tapi setelah kami tanya, saat ini sedang dalam penyusunan. Kalau sudah ada itu akan diketahui berapa kebutuhan SDM di sini," jelasnya.

Namun sebenarnya, lanjut Novian, RSUD Dr Pirngadi adalah rumah sakit terkenal hingga nasional. Tapi rumah sakit ini juga terkenal dalam hal pelayanan yang masih kurang untuk memenuhi harapan masyarakat.

Karenanya menurut Novian, pembenahan yang dilakukan harus secara bertahap. Tahap pertama ialah penataan tempat pelayanan gedung yang perlu diperbaiki, lalu ruang pelayanan kelas 3 yang meski ukurannya besar tapi kurang terawat.

"Kita lihat sarana prasarana perlu ditambah dan sudah ada langkah awal dengan membuat unggulan 2 pelayanan antara lain seperti pelayanan untuk penyakit kanker. Kami ini punya kewenangan dari sisi kebijakan pendampingan memfasilitasi tapi kalau dukungan yang sifatnya pembiayaan tidak, hanya saja kami berikan support pemantauan dan evaluasi pelayanan publiknya," ujarnya.

RS Pirngadi sebagai role model badan publik yang ditunjuk, sambung Novian, tahun ini pihaknya terus melakukan evaluasi yang akhirnya nanti menjadi indeks pelayanan publik sesuai penilaian Kemenpan RB. Ia menyebutkan ada tiga formulir penilaian untuk rumah sakit seperti asessment rumah sakit itu sendiri, dimana pihaknya sebagai evaluator dan pihak ketiga yang melakukan survey terhadap kepuasan masyarakat.

"Kami berharap evaluasi ini jadi satu pemicu untuk rumah sakit melakukan perbaikan yang nanti dampaknya adalah kepuasan publik dari sisi kesehatan masyarakat," ujarnya

Selain itu, tambah Novian, ada 37 indikator yang dinilai, antara lain kebijakan pelayanan, sarana prasarana, sistem informasi pelayanan publik, SDM profesional, pengelolaan pengaduan dan inovasi harus dipenuhi. Sedangkan hasil evaluasi yang dilakukan, akan diumumkan atau diterima rumah sakit ini pada bulan Oktober atau November.

"Kalau kemarin telah diumumkan dengan nilai B minus, yaitu sudah baik tapi dengan catatan," tandasnya.

Sementara itu, Kasubag Humas RSUD Dr Pirngadi Edison Peranginangin mengapresiasikan kunjungan dari Kemenpan RB. Selain itu, menyangkut masalah SDM, menurut Edison, memang harus dibenahi dan bagaimana melakukan inovasi untuk pelayanan publik.

"Dengan adanya peninjauan yang dilaksanakan di Pirngadi salah satunya yang perlu dicek adalah adanya maklumat. Supaya menjadi rumah sakit unggulan kanker di luar pulau Jawa yang masuk ke program Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) nanti. Itulah nanti pembangunan new wings namun bukan sekarang," ujarnya.