Balige - Tabungan Rp 11 juta milik Kantika boru Simangonsong (75) yang raib di BRI Cabang Balige, Kabupaten Toba Samosir ternyata bukan kesalahan puhak bank.

Tabungan yang dikumpulkan selama 10 tahun hasil berjualan teh dan mi gomak itu ternyata diambil putranya sendiri.

Kepastian ini didapat setelah pihak BRI membuka rekaman CCTV bahwa yang melakukan penarikan uang melalui mesin anjungan tunai mandiri(ATM) adalah anaknya sendiri bernama Maruhum Siahaan.

"Kejadian penarikan dilakukan dua tahun lalu oleh keluarga (Kantika Simangunsong-red). Tanggal penarikan pertama 14 Mei 2016 dilanjut tanggal 13 Juni 2016," ujar Pimpinan Bank BRI Cabang Balige melalui Bidang Humas Rohmat Sargo.

Klarifikasi pihak bank dan pihak keluarga Kantika yang dilakukan pukul 23:00 WIB dengan menunjukkan rekaman CCTV bahwa anak Kantika Simangunsong, Maruhum Siahaan melakukan penarikan uang tunai sebanyak dua kali.

"Seperti itulah kejadiannya," sebut Sargo juga didampingi pejabat BRI Balige lainnya Athur Siahaan dan Walduin Siburian.

Penjelasan pihak keluarga Kantika Simangunsong khususnya Maruhum Siahaan mengaku bahwa peristiwa penarikan uang tunai itu sudah lupa akan tetapi setelah diingat bahwa benar penarikan uang dilakukan atas suruhan ibunya sendiri.

"Karena sudah lama, saya dan ibu hampir lupa," kata Maruhum mengaku dalam hal ini tidak ada niat untuk berbuat jahat.

Maruhum yang juga didampingi abang kandungnya Manuntun Siahaan serta adik iparnya Darwin Tambunan di hadapan para pejabat BRI Cabang Balige memohon maaf atas kejadian itu.

"Inilah mungkin, orang tua atau ibu kami(Kantika Simangunsong) sudah lupa karena faktor usia. Atas kejadian ini kami mohon maaf," sebut Manuntun.

Di akhir klarifikasi kedua belah pihak BRI Cabang Balige dan Keluarga Kantika Simangunsong menyempatkan ramah tamah dan saling bermaafan.

Sebelumnya, Kantika Simangunsong didampingi Darwin Tambunan mengakui bahwa tabungan miliknya selama 10 tahun dari hasil penjualan kopi dan mi gomak di Pajak Balige raib. Setelah mencoba melakukan penarikan uang melalui mesin ATM tidak bisa dikarenakan sudah kosong dan saat itu juga melaporkan kepada pihak bank dan lama tidak mendapat jawaban membuat janda berusia 75 tahun itu sempat panik. Ternyata sang nenek lupa bahwa dia sudah menyuruh anak kandungnya melakukan penarikan.