MEDAN - Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan, Yulius Sacramento Tarigan mengingatkan kepada semua apotek agar selalu memperoleh jenis obat apapun hanya dari sumber yang resmi.

  

Sebab, saat ini telah di pastikan, sejumlah obat palsu beredar di Sumatera Utara (Sumut) termasuk salah satunya ialah pil KB (Mycroginon).

"Kita curiga saat ini masih ada. Karena peredarannya kan sudah berbulan," ungkapnya.

Untuk itu, jelas Sacramento, pihaknya masih terus mendalami peredaran pil KB palsu yang ada ini bahkan hingga ketingkat nasional. Hal ini guna dapat diketahui secara pasti siapa dalang dibalik peredarannya.

"Tersangkanya juga bila tidak koperatif akan kita maksimalkan ancamannya. Kita masih terus mendalami kasusnya," jelasnya.

Sebab menurut Sacramento, kalaupun obat diperoleh dari sumber yang resmi, itupun masih ada kemungkinan akan disusupi obat palsu beberapa unit, ataupun dengan modus bonus tambahan obat. Apalagi bila apotek memperoleh obat dari sumber yang tidak resmi, maka akan sulit dipertanggungjawabkan kebenaran obatnya.

"Karenanya, kalau memang bukan dia tokohnya atau pelakunya tapi terlibat, walaupun katanya tidak tahu maka harus tetap kita tindak," tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Sacramento, apotek jangan pernah mau mengorder atau menerima tawaran obat dari pihak yang bukan distributor resmi. Karena itu sudah dapat dipastikan, kalau bukan semua, ada sedikit obat palsu yang disupupkan oleh oknum yang ingin mencari keuntungan dengan cara ilegal.

"Selain itu, konsumen juga harus membeli obat ketempat yang sah. Kemudian komunikasikan dengan penanggungjawab apoteknya," pintanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan, Edwin Effendi memastikan, jika pil KB yang dimiliki pemerintah dipastikan merupakan obat yang asli. Sebab kata dia, dalam mendistribusikan obat ke masyarakat, pemerintah memperolehnya dari jalur yang resmi.

Untuk itu, sambung Edwin, bila masyarakat ingin menjalankan program KB, dihimbau agar berkonsultasi dengan sarana pelayanan kesehatan yang resmi. Selain itu ia menyebutkan, agar jangan sembarangan membeli obat KB.

"Yang ada palsu itu kan yang beredar di pasaran. Kalau punya pemerintah sudah dipastikan pil KB nya asli. Karenanya untuk KB pastikan memperoleh obat dari tempat yang resmi, misalnya di sarana pelayanan yang sah seperti Puskesmas," pungkasnya.