Medan - BNI Syariah bersama dengan Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) mengadakan ‘Bincang-bincang Bersama Jurnalis’ dengan tema Trend Perbankan Syariah 2018 sekaligus Launching Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) di Medan.

Kegiatan yang diselenggarakan bertempat di Grand Aston Medan di mana dihadiri dalam acara tersebut, Gubernur Sumatera Utara yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum dan Aset Provinsi Sumatera Utara, H Zonny Waldi, SSos MM, Bagian Kemitraan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Regional 5 OJK Sumatera Bagian Utara Zulfikar, Sekretaris Umum MUI Sumatera Utara Dr H Ardiansyah MA, Corporate Secretary BNI Syariah Adjat Djatnika, Pemimpin Wilayah Barat BNI Syariah Bambang Sutrisno, Pemimpin Cabang BNI Syariah Medan Mohammad Yasyfien, Head Networking and Service BNI Medan Irfan Setiabudi Lubis, Direktur Eksekutif SPS Asmono Wikan, Ketua SPS Sumatera Utara H Farianda Putra Sinik, Sekretaris SPS Sumatera Utara Rianto Aghly SH serta Bendahara JES Jakarta Rabiatun.

Industri perbankan syariah di Indonesia saat ini menunjukkan tanda-tanda terus membaik dimana saat ini market share perbankan syariah mencapai 5,5% dari total pangsa pasar industry perbankan nasional.

Perkembangan industri perbankan syariah yang terus tumbuh ini perlu terus didorong dengan pemahaman masyarakat mengenai literasi keuangan syariah. “Untuk itulah, BNI Syariah bersama dengan rekan-rekan wartawan membentuk Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) dengan tujuan membantu pemerintah, industri syariah dan praktisi syariah serta siapa saja yang berkaitan dengan ekonomi syariah dimana JES ikut serta (pro aktif) dalam menumbuhkan ekonomi syariah di Indonesia,” papar Corporate Secretary BNI Syariah, Adjat Djatnika, Kamis (15/3/2018).

JES merupakan forum wartawan yang meliput tentang ekonomi syariah didirikan di Rumah Jambu Luwuk, Bogor, Jawa Barat pada tanggal 6 November 2010 bersamaan dengan press gathering BNI Syariah.

Sampai saat ini telah terbentuk forum wartawan JES di 12 kota yaitu Jakarta, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, Makassar, Palu, Banda Aceh, Padang, Bandung dan Balikpapan. Pada kesempatan ini dibentuk JES ke 13 di Kota Medan.

Dalam bincang jurnalis Pemimpin Wilayah Barat BNI Syariah menyampaikan bahwa jumlah penduduk muslim Indonesia yang terbesar di dunia, merupakan potensi besar bagi perbankan syariah. Terbukti dengan Aset, DPK dan pembiayaan perbankan syariah yang terus tumbuh dari tahun ke tahun.

Selain itu, potensi industry halal di Indonesia, serta dukungan nyata pemerintah seperti pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah dapat mendorong perbankan syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia.

Disampaikan dalam industry halal terdpat potensi halal food sebesar Rp 2.300 Trilyun, islamic fashion sebesar Rp190 Trilyun, halal tourism sebesar Rp135 Trilyun, haji dan umrah sebesar Rp 120 Trilyun, dengan potensi dana wakaf sebesar Rp377 Trilyun dan zakat sebesar Rp 271 Trilyun. Selain itu, tren preferensi masyarakat yang digital mendorong perbankan syariah untuk berinovasi mengembangkan aplikasi digital.

Sebagai salah satu inovasi digital, dalam acara ini dilakukan penandatanganan MoU antara BNI Syariah dengan Grup Toko Roti Neko-neko dan Resto Sobat terkait penggunaan aplikasi YAP! sebagai media pembayaran ’jaman now’ yang akan digunakan di 63 outlet yang tersebar di Medan dan kota lainnya di Sumatera Utara. Penandatanganan diwakili oleh Pimpinan Cabang BNI Syariah Medan, Mohammad Yasyfien, dan Suripto.