MEDAN - Pengprov Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumatera Utara berharap, cabor boling tetap dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua.

Pasalnya, Pengurus Besar (PB) PON 2020 Papua belum lama ini telah memutuskan 42 cabor yang akan dipertandingkan pada multi even olahraga empat tahunan nasional itu.

Jumlah tersebut antara lain 35 cabor lama dan 7 cabor baru, termasuk petanque dan muaythai yang akan dipertandingkan perdana.

Kabar mengejutkan justru terdengar karena cabor boling yang pada PON 2016 dipertandingkan, namun tidak masuk dalam 42 cabor yang dipertandingkan pada PON ke-20 tersebut.

Disinyalir, tidak dipertandingkan cabor boling di PON 2020 Papua lantaran tuan rumah tidak memiliki atlet dan venue pada cabor tersebut.

Kondisi ini tentu merugikan sejumlah provinsi yang berpotensi merebut medali melalui cabor tersebut, termasuk Provinsi Sumut yang dirugikan jika boling benar-benar tidak dipertandingkan pada PON 2020.

"Selaku tuan rumah, Papua memang memiliki hak untuk menentukan cabor yang dipertandingkan. Namun kami sangat berharap besar agar cabor boling tidak dihapus pada PON 2020, karena boling merupakan salah satu lumbung medali bagi Sumut," kata Ketua Umum Pengprov PBI Sumut, Rayati Syafrin.

Sekretaris Umum PBI Sumut, Herman mengatakan, keputusan tersebut belumlah final, karena masih menunggu putusan dari KONI Pusat.

"Kami berharap pada Munas (Musyawarah Nasional) KONI Pusat pada bulan depan (April 2018), cabor boling bisa menjadi rekomendasi ke PB PON agar tetap dipertandingkan," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Herman, Pengprov PBI Sumut terus fokus pada pembinaan atlet di daerah dan telah menyusun program try out ke luar negeri.

"Untuk 2018, kami telah memprogram mengikutsertakan atlet kami di sejumlah kejuaraan tingkat ASEAN, seperti Singapura Open, Thailand Open, Malaysia Open, Hongkong Open, dan sebagainya," tandasnya.