JAKARTA - Rencana melanjutkan kembali normalisasi kali Ciliwung oleh Pemprov DKI Jakarta sangatlah positif. Sebagai anggota DPD RI asal Jakarta saya sangat mendukung program normalisasi dilanjutkan kembali.

Hal ini diungkapkan Anggota DPD RI, Dailami Firdaus. "Terutama bila kita melihat kejadian banjir yang belum lama ini terjadi di ibukota, dengan normalisasi diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut," tandasnya.

"Kita semua harus memahami bahwa banjir terjadi juga bukan hanya akibat luapan Ciliwung, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah dikali pun menjadi masalah yang harus dicarikan solusi yang tepat," ujarnya, Selasa (6/3/2018).

Dalam proses pengerjaan normalisasi Ciliwung pihak Pemprov harus mengedepankan komunikasi yang konstruktif dan edukatif, jangan sampai ada pemaksaan yang berujung pada bentrok dengan masyarakat.

"Hak hak masyarakat harus terselesaikan, misalkan proses pembayaran untuk pembebasan lahan warga harus diganti untung, jangan sampai pembebasan lahan warga menjadi masalah kembali yaitu adanya warga yang tidak memiliki tempat tinggal, atau yang saya dengar langsung dari masyarakat adalah banyak lahan warga yang belum dibayarkan namun sudah dibangun oleh pihak pemerintah," paparnya.

Dalam proses pelaksanaan normalisasi pun kata dia, tidak harus selalu betonisasi, karena dibeberapa wilayah justru potensi Ciliwung sangatlah luar biasa dan indah, bahkan bisa dijadikan destinasi wisata alam yang tentu menjadi lokasi hiburan warga Jakarta sendiri.

"Mengembalikan Ciliwung kepada aslinya, dimana ada pepohonan asli pinggir kali yang memiliki fungsi sebagai penahan air dan air dapat diserap serta pepohonan dan tanaman tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat," tandasnya.

"Bisa dijadikan Urban Farming ( Pertanian Perkotaan), ujar Bang Dailami sapaan akrab Prof.Dr.H.Dailami Firdaus Anggota DPD RI asal DKI Jakarta yang juga Putra Prof. Hj. Tuty Alawiyah serta Cucu dari Ulama Kharismatik Betawi KH. Abdullah Syafi'ie itu.

"Penyusuran saya dikali Ciliwung yang melintasi TB Simatupang Hingga Condet, bersama Bang Lantur Ketua Condet Kita Foundation, Bang Nung dan Panglima Brigade Jawara 411 Bang H. Baasyir Bustomi, melihat potensi besar dari kali Ciliwung dan masyarakat sekitarnya," tandasnya

Terutama kata dia, dicondet, kali Ciliwung ini memiliki sejarah yang luar biasa, cadas - cadasnya memiliki sejarah, bahkan terdapat lokasi - lokasi ditemukannya artefak yang bernilai sejarah tinggi. "Karena itu saya melihat Condet dan Ciliwung bisa menjadi sebuah destinasi wisata diwilayah timur Jakarta yang sangat potensial. Karena lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau serta memiliki sarana prasarana yang memadai," tegasnya.

Point utamanya kata dia, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat Jakarta serta Gubernur dan Wakil Gubernur juga seluruh jajarannya agar lebih paham mengenai Ciliwung melalui komunikasi dengan masyarakat dan saya tegaskan Pemprov DKI Jakarta harus melaksanakan normalisasi tanpa melukai. ***