MEDAN - KONI Sumatera Utara merasa dirugikan atas keputusan dari Panitia Besar (PB) tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua, yang menghapus cabor drum band dan Boling.

Mengingat, itu adalah cabang andalan Sumut untuk meraup medali emas. Pada PON 2016 Jawa Barat, cabor drum band menyumbangkan 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.

Begitu juga cabor boling yang turut menyumbang 1 emas. Bahkan, kejurnas boling dalam rangka tes even venue Asian Games 2018 di Palembang, boling Sumut secara mengejutkan tampil sebagai juara umum dengan capaian 3 emas dan 1 perak.

Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis mengatakan, Sumut merasa sangat dirugikan tidak dipertandingkannya kedua cabor itu di PON edisi ke-20, karena keduanya punya potensi besar sumbang medali emas.

"Apa boleh buat kalau ini sudah keputusan," ucap John Lubis pada rapat anggota KONI Sumut, di Polonia Hotel Medan.

Selain dirugikan, penghapusan kedua cabor juga berdampak bagi masa depan atlet binaan KONI yang masuk Program Sumut Emas (PSE).

Padahal, ada dua peboling Sumut di pelatnas yang akan membela Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Mereka adalah Aldila Indyanti dan Hardi Rachmadian.

"Karena sudah kita SK-kan, tiba-tiba di eleminir. Ini harus kita bahas bagaimana kita menghadapinya kedepan. Karena, di cabang olahraga yang dieleminir itu ada atlet berprestasi," katanya.

"Jadi sekali lagi, kita sangat dirugikan, karena cabor yang selama ini meraih emas tidak dipertandingkan. Ini juga berimbas bagi status atlet PSE. Makanya terkait masa depan mereka kita putuskan di sini. Kita juga tidak bisa putuskan sembarangan," tegasnya.

Berdasarkan surat yang telah diterima KONI Sumut dari PB PON 2020, ada 42 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. 35 cabang lama. Ada 7 cabor pertama kali dipertandingkan secara resmi. diantaranya gateball, petanque, rugbi, muathai, dansa.

John menilai cabor baru tentu lebih besar peluang Sumut untuk meraup medali. Maka, pihaknya akan menyusun program agar cabor baru ini mampu memberikan prestasi bagi kontingen Sumut di PON 2020.

"Makanya cabor baru kita buat programnya untuk bisa meraih prestasi. Cabor baru tentu di Indonesia juga masih baru. Berarti persaingan masih ketat. Otomatis peluang medali sangat besar," yakin John.