MEDAN - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara melakukan unjuk rasa ke gedung DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (2/3/2018). Dalam aksinya massa meminta Kapolda Sumatera Utara Paulus Waterpauw dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak becus menjalankan tugasnya.

"Salah satunya soal alutsista helikopter Polda Sumut yang digunakan oleh sepasang kekasih dalam resepsi pernikahan di Pematangsiantar, sebagaimana beredar di media sosial. Sebab helikopter yang seharusnya digunakan untuk mendukung kinerja kepolisian malah digunakan untuk kepentingan pribadi," kata Koordinator Aksi, Zulkifli dalam orasinya.

Aliansi BEM Nusantara tersebut terdiri dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Medan, diantaranya BEM UISU, BEM AL Azhar, BEM Potensi Utama, BEM Dharmawangsa, BEM Triguna Dharma dan BEM Univa. Menurut aliansi BEM pemakaian helikopter polisi untuk kepentingan pribadi apalagi perkawinan merupakan tindakan tidak benar.

"Helikopter dibeli dan operasionalnya dengan menggunakan uang negara, namun kenapa malah dipakai untuk acara pernikahan. Anehnya Kapolda malah mengatakan penganten tersebut berada diluar," katanya.

Padahal, lanjut Zulkifli, dalam tayangan video sudah sangat jelas penganten tersebut berada di dalam Helikopter yang disebut-sebut terbang dari Tapsel menuju Pematangsiantar. Informasi juga menyebutkan penggunaan helikopter tersebut ada kaitannya dengan Ketua Fraksi PDIP DPRD Tapsel, Andi Jaka Sipahutar yang merupakan keluarga dekat mempelai perempuan.

"Untuk itu kami meminta Kapolri Tito Karnavian segera mencopot Kapolda Sumut Paulus Waterpauw karena diduga menerima gratifikasi dan melindungi Kapolres Asahan. Tindakan ini merupakan mencemarkan institusi Polri dan tidak cakap dalam memimpin institusi Polri di Sumut," ucapnya.