PARAPAT - Kondisi Parapat-Danau Toba yang merupakan satu di antara 10 Kawasan Strategis Nasional belum tertata dengan baik. Terutama kondisi Pasar Tigaraja di Kecamatan Girsang Sipanganbolon yang kumuh dengan sampah menumpuk berhari-hari, Selasa (27/2/2018)

Amatan tribun-medan.com, lokasi Pasar Tigaraja berada dekat dengan satu pelabuhan penyeberangan, dan menjadi jalur utama yang dilalui wisatawan yang akan berpelesiran ke Samosir. Kondisi sampah menumpuk dan menyebarkan bau tak sedap seolah dibiarkan pihak kecamatan setempat.

R. Sirait warga setempat mengatakan bahwa Pasar Tigaraja semakin parah pascarenovasi. Karena sebelum renovasi Pasar Tigaraja masih difasilitasi bak penampungan sampah sementara, sedangkan kini bak penampungan sudah tidak ada lagi.

"Dulu sebelum direvitalisasi jadi pasar modern, pasar ini punya bak penampungan sampah di sebelah kanan Gedung Balairong Tigaraja. Sekarang pasar tidak memiliki bak sampah permanen, makanya jadi sampah khususnya pada hari pekan, pasar dibiarkan menumpuk di depan pasar," ujar R Sirait.

Dibeberkan R Sirait bahwa sampah menumpuk dan sampai berserakan sampai berhari-hari. Mski terkadang pihak Dinas Kebersihan memgangkut sampah setiap Minggu pagi.

Mirisnya, selama ini para pedagang Pasar Tigaraja selalu dikutip retribusi berdagang dan kebersihan oleh pihak pemerintah setempat. Selain itu pihak pengelola pasar melakukan pengutipan retribusi tanpa disertai karcis retribusi

"Kami bayar dan dikutip retribusi tiap berjualan di pasar ini, kadang tidak ada mereka memberikan karcis retribusi. Gak tahu juga alasannya kenapa," tukas warga sekitar yang berdagang bermarga Simbolon.