MEDAN - Calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara (Gubsu dan Wagubsu) yang bertarung pada Pilgubsu 2018 ditantang mampu menciptakan iklim pendidikan yang berdaya saing. Sebab, iklim pendidikan di Sumut masih belum dirasakan maksimal secara utuh.

"Pendidikan untuk semua dan semua untuk pendidikan. Artinya, pendidikan harus menjadi tonggak utama kemajuan suatu daerah. Maka dari itu, calon gubernur dan wakil gubernur nantinya yang terpilih harus memikirkan Sumut bagaimana pendidikannya berdaya saing," ungkap pemerhati pendidikan Sumut, Eko, Senin (26/2/2018).

Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Sekjen Forum Honorer Indonesia ini, calon pemimpin Sumut harus memiliki terobosan-terobosan kepada guru dan program pendidikan. Selain itu, sarana serta prasarana pendidikan juga demikian.

Diutarakan dia, ada beberapa hal yang mendasarkan yang perlu menjadi perhatian calon pemimpin Sumut nantinya. Pertama, soal urusan-urusan yang berkaitan dengan administrasi guru jangan dibuat ribet. Dengan kata lain, urusannya dipermudah terutama menyangkut persoalan sertifikasi dan lainnya.

"Kalau dibuat ribet masalah administrasi, saya kira guru jadi pesimis dan bahkan putus asa. Sebab, para guru sudah cukup dibebani mengajar anak didiknya. Namun, mereka harus diribetkan juga dengan administrasi yang dapat menyita waktu," tuturnya yang kini menjadi seorang guru sekolah negeri di Medan.

Lebih lanjut ia mengatakan, guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dibebani tugas mencerdaskan anak bangsa. Akan tetapi, di satu sisi masalah kesejahteraannya belum terjamin terutama guru-guru honorer.

Bahkan, khusus di Sumut sejauh ini masih banyak honor atau gaji mereka belum jelas pembagiannya sejak peralihan kewenangan dari Dinas Pendidikan Kota Medan ke Pemprovsu (Dinas Pendidikan Sumut). Ditambah lagi, status mereka yang belum juga diangkat menjadi PNS, padahal sudah mengabdi dengan masa kerja di atas 10 tahun.

"Soal kesejahteraan perlu diperhatikan juga. Sebab, guru honor menutupi kekurangan tenaga guru PNS yang ada di sekolah negeri. Misalnya, guru-guru mata pelajaran tertentu seperti teknologi informasi," sebutnya.

Ia menambahkan, tak hanya itu, saja calon gubernur dan wakilnya juga dapat meningkatkan kegiatan yang sifatnya kompetisi antar siswa di Sumut. Tujuannya untuk melakukan pembinaan demi melahirkan putra daerah yang memiliki daya saing, baik secara akademik maupun non akademik.