MEDAN - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong Universitas Sumatera Utara (USU) untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya sampai ke taraf internasional. Melihat perkembangan USU saat ini di bawah kepemimpinan Rektor USU Prof Runtung Sitepu, Kemenristekdikti optimis bahwa USU mampu menjadi yang terbaik, tidak hanya di level nasional namun juga internasional yang ditandai dengan masuknya USU ke dalam QS Ranking.

Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemenristekdikti Dr Totok Prasetyo mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir USU berlari kencang. Pembenahan terus dilakukan pimpinan USU hingga pihaknya yakin bahwa USU mampu meraih predikat terbaik secara nasional maupun internasional.

"Baru-baru ini USU telah divisitasi untuk keperluan akreditasi, dan hasilnya akan keluar dalam minggu depan. Kita harapkan hasilnya memuaskan," ujar Totok seusai menjadi narasumber dalam kegiatan seminar QS Ranking yang difasilitasi Ikatan Alumni Fakultas Teknik (IKA FT) USU Jabodetabek, Jumat (23/2/2018).

Dijelaskannya, dalam seminar QS Ranking tersebut telah dipaparkan tahap-tahap yang harus dilakukan pihak universitas untuk bisa masuk ke dalam QS Ranking.

QS Ranking sendiri adalah standarisasi kualitas yang diakui oleh dunia internasional. Universitas di Indonesia yang masuk ke dalam 500 besar peringkat QS Ranking dunia hanya tiga, yakni UI, ITB dan UGM. Menyusul kemudian Unand yang sedikit lagi masuk ke 500 besar.

"USU saat ini memiliki tren positif. Percepatan yang dilakukan sudah sangat luar biasa. Salah satunya memiliki leadership yang kuat, tinggal penguatan komitmen semua pihak dan pembenahan sistem. Kalau tiga hal itu bisa diselesaikan, maka bukan tidak mungkin USU akan terus melaju pesat," sebutnya.

Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengatakan, pencapaian USU selama ini tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan oleh Kemenristekdikti selama ini. USU sangat berterima kasih sekali dengan pembinaan itu sehingga USU bisa mencapai capaian sejauh ini.

"Memang masih perlu ada pembenahan, namun kita berkomitmen dan terus bekerja sebaik mungkin. Salah satu tugas yang perlu dilakukan adalah internasionalisasi. Yakni, mempersiapkan sarana dan prasarana, memperkuat riset dan terus mendorong dosen-dosen USU untuk terus melakuan penelitian," ujar rektor.

Ia menuturkan, universitas menyiapkan dana sekitar Rp2,4 miliar dan meningkatkan insentif bagi dosen-dosen yang menulis di jurnal internasional.

"Besarnya anggaran untuk penelitian bertujuan mendorong dosen melakukan riset. Nantinya, hasil dari penelitian itu merupakan salah satu poin penilaian yang cukup tinggi," tandasnya.