MEDAN  - Soal pengurus basis dan ratusan anggota Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) PTPN3, Senin (19/2/2018) berunjukrasa mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum SP-BUN PTPN3, Richard Orchard Perangin-angin.

Di mana mereka menggelar spanduk dan membacakan tuntutan agar Richard segera mundur dari pimpinan SP-BUN

Seusai membacakan tuntutan dan menyerahkan kepada unsur pimpinan SP-BUN, pengunjuk rasa langsung balik kanan meninggalkan kantor SP-BUN PTPN3 yang berada di kawasan kantor Direksi PTPN3 di Jalan Sei Batanghari, Medan. Richard tidak diberi kesempatan berbicara guna menanggapi.

Pihak SP-BUN, menurut Richard, sudah mengetahui rencana kedatangan para pengurus basis yang berasal dari berbagai unit usaha PTPN3 tersebut. Pagi hari sebelum bergerak menuju kantor SP-BUN, mereka dikumpulkan oleh para manajer, kepala bagian serta Kepala Biro Sekretariat PTPN3 Junaidi di Hotel RAZ Plaza, Jalan Dr Mansur, Medan.

Richard dan unsur pimpinan SP-BUN lainnya memperlihatkan foto di mana Junaidi beserta manajer dan kabag memimpin pertemuan dengan para pengurus basis. Sejumlah mobil milik perusahaan yang berhasil difoto juga tampak dipergunakan para pengurus basis guna berangkat menuju Kota Medan.

"Jadi kelihatan betul kalau manajemen berada di balik tuntutan mosi tidak percaya ini. Mereka tidak mau kebobrokannya terungkap ke publik," terang Richard.

Pihak manajemen diperkirakan berang kepada SP-BUN karena mereka mengungkap dugaan tindak penggelapan dana milik perusahaan Rp 3,8 miliar oleh mantan Kabag Keuangan Sulistiawan pada 2017. SP-BUN meminta agar manajemen memecat Sulistiawan dan meneruskan kasus penggelapannya ke aparat hukum untuk diusut.

Namun manajemen tetap mempertahankan Sulistiawan. Dia hanya dikenai sanksi penurunan pangkat dan jabatan.

"Itu tidak adil namanya. Kenapa kalau penderes atau pemanen berbuat tindak kriminal langsung dipecat lalu kalau staf tidak," tegas Richard.

Junaidi yang diminta penjelasan tentang keterlibatan dirinya dan manajemen menggalang pengurus basis untuk menggulingkan Richard melalui pesan singkat membantah.

"Sepengetahuan saya itu tidak benar," demikian Junaidi.