MEDAN - Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), HT Erry Nuradi ternyata sudah pilihan terhadap pasangan calon Gubsu/Wagubsu yang akan dicoblosnya pada Pilgubsu 2018 nanti.

Ia pun mengungkap kriteria siapa calon yang ia harapkan akan menggantikan posisinya 5 tahun ke depan.

Yang paling pokok baginya adalah sosok yang bisa menciptakan kesejukan. Lebih detail adalah yang tidak emosional, yang pembawaannya tenang, serta yang mampu merangkul semua kelompok masyarakat.

"Yang tidak membuat gaduh, justru membuat suasana lebih tenang dan sejuk, begitu seharusnya Gubernur Sumut ke depan," kata Erry ketika ditanya rinci tentang kriteria calon Gubsu yang sebelumnya ia sampaikan di hadapan ratusan tamu undangan yang hadir pada acara Open House Imlek yang diselenggarakan anggota Komisi X Sofyan Tan.

Ditanya soal hubungannya yang belakangan ini kian "mesra" dengan salah satu pasangan calon Gubsu yakni Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus (DJOSS), Erry yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Sumut ini menyatakan hal tersebut sebagai kebetulan. Misalnya saat bertemu di acara Open House tokoh Tionghoa Supandi Kusuma, mereka sama-sama hendak bersilaturahmi.

Begitu pula saat mengetahui DJOSS berziarah ke makam almarhum Rizal Nurdin yang tak lain adalah kakak Erry Nuradi yang juga mantan Gubsu, dia menganggap hal tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap pendahulu.

"Silahkan masyarakat menafsirkan hal tersebut jika diartikan sebagai upaya pendekatan guna mendapat dukungan dari saya," paparnya.

Lalu siapa yang akan didukung Erry antara DJOSS dengan pasangan lainnya, Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah (Eramas)?

"Saya mendukung yang menang," ungkapnya.