JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 0,25% menjadi 6.594,40. IHSG masih ditopang investor domestik.

Sebab, investor asing hingga kemarin masih mencatatkan net sell di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam 13 hari berturut-turut, asing mencatatkan net sell senilai Rp 10,96 triliun.

Namun analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai pergerakan IHSG cenderung sideways. Ini lantaran pelaku pasar masih wait and see kebijakan pemerintah. "Pasar masih menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mengenai bunga acuan," ujar dia, kemarin.

Lantaran terus menanjak, William memprediksi IHSG hari ini (15/2) terkoreksi di rentang 6.541–6.607.

Namun, analis Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro melihat, IHSG masih berpotensi menguat menjelang libur Imlek. IHSG akan bergerak di kisaran 6.543–6.624. Ini lantaran secara teknikal indikator stochastic mengarah pada bullish momentum, meski dengan ruang penguatan terbatas. Adapun indikator Bill William masih bergerak di fase akselerasi dan mulai mendekati level resistance fractal.

Hendri melihat saham yang menarik adalah ASII, ISAT, PGAS, CTRA, INDF, UNTR dan HMSP.