JAKARTA - Tim bukutangkis putri Indonesia tertinggal 0-2 dari Jepang setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak berhasil menahan laju Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Lewat permainan berdurasi 88 menit, Matsutomo/Takahashi menghentikan Greysia/Apriyani dengan skor 20-22, 21-19, 21-18 dalam pertandingan semifinal di Stadium Sultan Abdul Halim Alor Setar, Malaysia, Sabtu (10/2/2018).

Kemenangan Matsutomo/Takahashi semakin menambah keunggulan tim putri Jepang setelah di partai pertama, Akane Yamaguchi berhasil memenangkan pertandingan atas Fitriani dengan skor 17-21, 21-13, 21-17.

Greysia/Apriyani sempat menghembuskan harapan dengan merebut game pertama dari Matsutomo/Takahashi. Namun Matsutomo/Takahashi kembali menekan Greysia/Apriyani di game kedua dan ketiga. Sempat berkejaran angka, Greysia/Apriyani akhirnya kembali menyerah untuk yang keempat kalinya dari ganda putri andalan Jepang tersebut.

Pertandingan ini juga sempat diwarnai insiden protes dari Greysia kepada wasit, dalam kedudukan 14-16 di game ketiga. Servis Greysia dinyatakan fault karena kakinya melewati garis. Hal ini berbeda dengan pendapat Greysia, ditambah lagi hakim servis tidak menyatakan servisnya fault.

Banyak belajar dan bersyukur, kami berjuang untuk bisa menang. Terlepas dengan hasilnya, kalah lagi? Inilah namanya pertandingan, kami akan tetap mau coba lagi,” ujar Greysia mengomentari pertandingannya dan Apriyani.

Saya kalau servis memang kebiasaan pertama injak garis untuk lebih tenang, baru mundur kakinya. Hakim servis tidak masalah dari awal, tetapi tiba-tiba wasit menyalahkan. Saya tahu wasit punya hak memutuskan, tapi saya bukan baru sekali ini saja main, dari awal wasitnya seperti tegang dan tidak ada ketegasan,” jelas Greysia.

"Saya tidak menyalahkan wasit, hanya masukan saja kalau wasit harus tenang sedikit, karena keputusannya sangat besar, satu poin itu sangat berharga untuk kami maupun lawan. Tapi ya sudah lah, kami lupakan kejadian ini, ini bukan alasan kekalahan kami,” tambahnya.

Sementara itu, Apriyani mengakui kalau faktor non teknis menjadi faktor utama yang menjadi penyebab kelahan mereka hari ini. Akan tetapi, penampilan mereka sudah lebih baik dibanding pertemuan terakhir di final Daihatsu Indonesia Masters 2018.

“Dari permainan sih sudah bisa, tapi dari pikirannya yang belum bisa. Mereka pengalamannya banyak, kami di poin-poin kritis masih kurang tenang,” ujar Apriyani.

“Kami pikir kali ini kami akan kalah dari Greysia/Apriyani karena mereka semakin kuat. Apalagi ini team event, mereka tampil bagus diteam event. Tadi kami berpikir kalau pun kami akan kalah dari Greysia/Apriyani, sepertinya ini lah waktunya, tapi ternyata kami bisa menang,” ujar Matsutomo. ***