MEDAN - Karena liriknya yang porno, lagu Despasito yang dalam setahun ini sangat digandrungi, khususnya anak-anak, sebaiknya dilarang dinyanyikan. Apalagi dalam acara-acara di gereja.

Mengingat selama ini Despacito sering dijadikan musik pengiring tari-tarian, baik di gereja maupun sekolah.

Hal itu disampaikan Seksi Katekese Paroki St Paulus Pasar Merah, Medan, Yoseph Tien, kepada wartawan di Medan, Jumat (9/2/218).

"Lewat peran guru sekolah Minggu di lingkungan Gereja Katolik khususnya di Paroki St Paulus Pasar Merah, kami mengimbau untuk mengedukasi anak-anak sekolah Minggu supaya tidak lagi menyanyikan atau menjadikan lagu ini sebagai musik pengiring tari-tarian di dalam gereja," ujar mantan pengurus di Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Medan (KK KAM) ini.

“Setelah kita tahu arti dari lirik lagu ini, kita perlu mengedukasi anak-anak dengan cara yang tepat. Karena lirik-liriknya sarat pornografi,” lanjut Yoseph.

Yoseph berharap orangtua dan pendidik agar lebih berhati-hati. Sekarang ini setiap produk asing termasuk seni juga perlu diseleksi.

Menurutnya, Pemerintah Malaysia telah melarang lagu ini diputar di radio-radio dan lembaga pendidikan.

Sekadar tambahan informasi, sejak lagu ini dirilis di YouTube tahun 2017, lagu ini langsung mendapat sambutan luar bisa dari publik. Dalam 6 bulan lagu ini sudah ditonton lebih dari 2,4 miliar orang.