MEDAN - Stadion Teladan dinyatakan tak lolos verifikasi oleh tim verifikator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Walhasil, PSMS Medan yang berjuluk 'Ayam Kinantan' itu terancam akan menjadi musafir.

Atas hasil verifikasi tersebut, pembangunan Stadion Teladan yang menjadi homebase PSMS pada Liga 1 terus dikebut. Sebab, PT LIB memberikan kesempatan untuk memenuhi prasyarat yang telah di etapkan sampai pada 25 Februari 2018.

Dari hasil catatan yang diberikan oleh verifikator, sarana yang harus dipenuhi, di antaranya penambahan lampu dari 225 lux menjadi 800 lux sesuai standar yang diminta PT LIB. Selain itu beberapa ruangan seperti P3K, match commisioner, ruang wasit dan ruang pers harus ber AC.

Kondisi yang tengah mengancam PSMS Medan ini mendapat tanggapan dari berbagai supporter, salah satunya adalah SMeCK Hooligan. Ketua SMeCK Hooligan Medan, Lawren Simorangkir menyayangkan jika pada akhinya PSMS Medan menjadi tim musafir, karena harus meminjam stadion menjadi homebase.

"Kami SMeCK Hooligan menolak keras PSMS kembali musafir. Kami juga sudah menentukan rapat keseluruh anggota untuk menentukan langkah agar Stadion Teladan bisa menjadi homebase PSMS di Liga 1 nanti," kata Lawren.

Menurut dia, ini adalah bukti bahwa selama ini Pemko Medan kurang memperhatikan tim kesayangan publik Kota Medan itu.

"Dari pihak Pemko mengatakan PSMS Medan akan bermain di Stadion Teladan, tapi kami lihat mengapa pihak managemen PSMS malah mencari Stadion alternatif? Apakah tidak ada niat mereka (managemen) untuk mendorong pihak Pemko Medan segera mempercepat proses renovasi itu?", tanya Lawren.

Disinggung soal langkah apa yang akan dilakukan oleh supporter SMeCK Hooligan, Lawren mengatakan akan segera merapatkan dengan anggota dan kondisi terburuknya SMeCK Hooligan akan demo besar-besaran ke Pemko Medan.

"Yah kalau terjadi musafir kembali, itu juga sudah kita bahas dengan kawan-kawan, kalau kita akan menyampaikan kekecewaan kepada Pemerintah Kota Medan. Kita pasti akan demo besar-besaran," tutup Lawren.

Ketua SMeCK Hooligan Lawren Simorangkir (Kiri) bersama dewan pembina SMeCK Hooligan (tengah) saat kegiatan amal.