MEDAN- Setiap harinya 800 unit kendaraan baru mengurus penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di Sumatera Utara. Penerimaan pajak dari kendaraan bermotor/mobil merupakan sumber pendapatan terbesar Pemerintah Provinsi Sumut.

Hal itu disampaikan Gubsu, Tengku Erry Nuradi, saat menerima audiensi Operation Manager Sumatera Toyota Auto 2000, Judiato, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan.

Gubsu mengatakan, salah satu pendapatan asli daerah (PAD) Sumut berasal dari restribusi pembayaran pajak kendaraan bermotor. Bberdasarkan data PAD Sumut 2017, sektor penyumbang penerimaan pajak terbesar berasal dari pajak kendaraan bermotor (PKB) dengan realisasi Rp 1.786.261.407.885, diikuti bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) Rp 1.227.915.225.137 dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor Rp 755.528.074.770.

Tingginya penjualan mobil merek Toyota Auto 2000 membuat Gubsu memberikan apresiasi, sebab dengan peningkatan tersebut, otomatis akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut melalui pembayaran pajak kendaraan. Gubsu memberi apresiasi rencana Toyota Auto 2000 yang akan membuka cabang di tiga daerah di Sumut yakni Tanjung Morawa, Kisaran dan Rantau Prapat (Labuhan Batu).

Operation Manager Sumatera, Judianto, menyatakan keberadaan show room sekaligus bengkel di ketiga daerah tersebut untuk menjangkau masyarakat lebih dekat tanpa harus ke Medan.

"Kita ingin konsumen di tiga daerah tersebut dapat dengan mudah mendapatkan info maupun bengkel tanpa harus ke Medan lagi," katanya.

Dengan penambahan show room sekaligus bengkel yang dilengkapi dengan penjualan spare part menjadi 10 lokasi yakni 7 di sekitar Kota Medan dan 3 lagi yang akan diresmikan dan diharapkan diresmikan oleh Gubsu. Untuk penjualan di Sumut, tahun lalu cukup signifikan dan umumnya konsumen memberi mobil tipe keluarga dengan harga terjangkau seperti tipe Agya dan Calya.

"Tahun 2017 kami bisa menjual sebanyak 1.500 unit per bulan terbanyak tipe untuk keluarga Agya dan Calya," tuturnya.