MEDAN - Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumbagut Lukdir Gultom mengungkapkan, hingga Desember 2017 realisasi kredit perbankan umum di Sumut mencapai angka Rp194,002 triliun. Angka ini naik dibanding setahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp178,702 triliun. Kinerja yang sama juga dicatat perbankan syariah yang berhasil membukukan pembiayaan sebesar Rp9,998 triliun, naik dari Rp9,272 triliun pada tahun sebelumnya. "Dengan realisasi itu, penyaluran kredit perbankan di Sumut menempati urutan kelima Nasional atau menjadi provinsi dengan penyaluran kredit terbanyak di luar Pulau Jawa," katanya dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara Tahun 2018 di Hotel Santika Medan, Selasa (30/1/2018).

Dengan realisasi kredit sepanjang 2017 itu, OJK berkesimpulan bahwa Sumut merupakan salah satu motor utama pengakselerasi pertumbuhan inklusi keuangan dan ekonomi nasional.

Selain itu, sinergitas perbankan dan seluruh pemangku kepentingan di Sumut dalam memacu kemajuan ekonomi daerah melalui pengembangan 2 sektor ekonomi utama yakni Sektor Kelautan/Perikanan san dan Sektor Pertanian relatif baik.

Kredit Perbankan di Sektor Pertanian Sumut selama tahun 2017 tercapai sebesar Rp41,1 triliun atau menjadi Provinsi dengan realisasi tertinggi kedua secara nasional. Sedangkan untuk Kredit Sektor Perikanan, posisi Sumut berada di peringkat ketujuh nasional dengan realisasi sebesar Rp344,16 miliar.

Dari 5 provinsi yang menjadi cakupan wilayah kerja OJK KRS Sumbagut, realisasi Kredit Sektor Pertanian/Perkebunan dan Sektor Kelautan/Perikanan paling besar masih terdapat di Sumatera Utara, meskipun persentase pertumbuhan kredit/pembiayaan paling tinggi kedua sektor dimaksud terdapat di Provinsi Kepulauan Riau (Pertanian: 81,58%; Kelautan/Perikanan: 33,25%).

Adapun tahun ini, target pertumbuhan kredit di Sumut adalah 9%. Perbankanpun diarahkan untuk memperkuat pembiayaan di sektor-sektor produktif guna memacu akselerasi perekonomian.