LABUHANBATU - Saat melantik 10 pengurus Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ketua DPD PPNI Labuhanbatu, Aswin Syahputra menyatakan kesiapan mereka mendukung program kerja Bupati dan siap meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pengurus maupun anggota yang tergabung dalam wadah PPNI untuk senantiasa meningkatkan prosionalisme, dan menaati peraturan perawat.

"Jumlah PPNI di Labuhanbatu ada sekitar 1300 perawat. Dalam Undang-undang No 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan wajib memiliki surat tanda registrasi (STR). Jika tidak memilikinya, jangan coba-coba (untuk bekerja)," tegas Aswin, Selasa (30/1/2018) di Aula Gedung Nasional, Jalan Jend. Ahmad Yani, Kartini, Rantau Utara, Labuhanbatu.

Makanya, di kesempatan itu Aswin berharap, perawat dapat melaksanakan tugas dan menjalankan organisasi sesuai dengan ADRT serta bekerjalah dengan baik dalam melayani masyarakat.

"Saya yakin, kalau kita sepakat menjalankan organisasi ini, PPNI ke depan akan lebih sukses lagi," tegasnya.

Kepada Bupati Labuhanbatu, H Pangonal Harahap, Aswin memohon agar pendidikan kesehatan di Labuhanbatu dapat diteruskan dan ditingkatkan lagi untuk ke depannya.

"Dengan adanya Ibu Bupati di sini, izin sampaikan salam kami dari PPNI. Harapan kami ke depan, kami siap mendukung program Bupati dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPW PPNI SUMUT, Mahsur Al Hazkiyani mengungkapkan, pihaknya sudah banyak membantu pemerintah di bidang pelayanan keperawatan. Untuk itu, mereka pun akan selalu berjuang untuk memperjuangkan hak perawat.

"Saya berupaya mengigatkan organisasi, dan kiranya dapat semakin sukses ke depannya," harapnya.

Dirinya juga meminta agar Bupati Labuhanbatu dapat memerhatikan PPNI. Dengan harapan, perawat akan semakin sejahtera di masa yang akan datang.

"Masih banyak lagi kawan-kawan kami yang gajinya masih di bawah UMR. Kami bukan buruh, tapi kami adalah tenaga profesional yang harus diperhatikan. Bagaimana nasib perawat kalau gajinya di bawah satu juta, dengan bekerja siang dan malam dan harus senyum dalam melayani para pasien. (Untuk itu), Kepada pihak pemerintah, bantulah kami agar perawat dibantu khususnya terkait honor gaji mereka yang masih sangat minim," tandasnya.

Dirinya juga mengajak seluruh perawat di Sumatera Utara khususnya di Labuhanbatu untuk berjuang bersama-sama agar hal itu bisa dapat terwujud.

"Ini masih perjuangan yang sangat panjang, mari kita sama-sama berjuang untuk kesejahteraan perawat dan kompetensi perawat," pintanya kembali.

Di tempat yang sama, Bupati Labuhanbatu, H Pangonal Harahap melalui Asisten II Sekretariat Pemkab Labuhanbatu, Hasan Heri menuturkan, apa yang menjadi masukan dan harapan perawat termasuk upah minimal perawat, akan menjadi PR bagi pemerintah.

"Ini akan menjadi PR kami dan akan saya bawa kepada Bapak Bupati (agar persoalan ini dapat dicarikan solusinya)," jelas Hasan.

Dengan adanya pelantikan dan seminar ini, Hasan Heri berharap agar perawat semakin profesional dalam bekerja.

"Karena kita dalam melayani, kalau ada kekurangan pasti cepat viral, namun kalau kebaikan jarang akan viral," tukasnya.

Mewakili PPNI DPK Bilah Hilir, H.Supraoto mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, pihaknya sudah melaksanakan tugas mereka dengan baik. Apalagi, dengan adanya organisasi dan pelantikan ini, tentunya akan menjalin silaturahmi yang kuat bagi seluruh anggota perawat agar tercapainya misi Bupati Labuhanbatu lebih sejahtera.

"(Makanya) etika perawat harus kita terapkan dan pegang teguh," pintanya.

Dalam pelantikan dan dirangkaikan dengan seminar perawat ini, Ketua DPD KNPI Kabupaten Labuhanbatu, Hamzah sangat menggeprisiasi dengan terbentuknya Wadah perawatan.

"Mudahan-mudahan dengan adanya wadah ini, bagaimana perawat bisa sama-sama berjuang dan PPNI semakin maju, kami dari KNPI menawarkan diri berencana akan mengadakan seminar, karena PPNI adalah bagian dari pemuda," singkatnya.