RAYA - Tokoh agama, cendikiawan serta tokoh perwakilan etnis di Sumatera Utara berkumpul bersama ribuan warga di Pematangraya Kabupaten Simalungun. Mereka akan menggelar pesta adat paborhathon (pemberangkatan) melepas dan mendoakan JR Saragih dan Ance Selian untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara. JR Saragih disambut oleh tarian tor-tor Somba dan Dihar. Ribuan masyarakat, relawan JR, serta pecinta JR tumpah ruah memenuhi area pemberangkatan (Paborhathon) JR Saragih dan Ance di Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Sabtu (27/1/2018)

Tokoh adat yang hadir mewalili Sumatera Utara yakni Nias, Melayu, Jawa, Toba, Mandailing, Pakphak, Karo, Tionghoa, India, dan Minang. Begotu juga perwakilan tokoh agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha hadir bersama tokoh masyarakat, serta cendikiawan.

"Semua suku ada di sini, dari seluruh Indonesia berkumpul menjadi satu guna menjadikan Sumatera Utara melalui tangan JR Saragih guna melayani wilayah yang lebih luas di Sumatera Utara," ucap Tokoh Cendikiawan Simalungun, Bungaran Saragih.

Tokoh Masyarakat Karo, Komando Perangin-angin menuturkan melalui penyematan kain ulos bisa diartikan agar menggapai cita-citanya dan melalui beras sipir agar tondi bisa membawa JR Saragih menjadi Gubernur Sumatera Utara.

"Semoga menjadinya Bapak JR sebagai Gubernur di 2018 maka bisa membawa kesejahteraan buat masyarakat Sumatera Utara, bukan kepentingan pribadi melainkan membangkitkan semangat buat Sumatera Utara," katanya.

JR Saragih yang hadir terus didampingi istrinya Eurinita Tarigan, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendoakan untuk melangkah maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018.

"Terima kasih buat semuanya yang bersama-sama mendoakan tanah Habonaron Do Bona untuk menjadi Gubernur Sumatera Utara karena saya percaya kekuatan ada bersama orang-orang hebat yakni masyarakat maka bisa mengubah Sumatera Utara mempunyai kejayaan seperti 20 tahun lalu," bebernya.

Di sisi lain, Ance mengatakan dengan berpasangan bersama JR Saragih merupakan kebanggaan tersendiri baginya. Ia merasa sedang mengikuti ujian, termasuk harus bisa mengimbangi JR yang bekerja dengan cepat untuk melayani masyarakat.

"Saat ini saya sedang menjalani ujian. Saya percaya melalui kinerja cepat Bapak JR Saragih membangun Sumatera Utara, maka percayalah kesengsaraan rakyat akan berakhir dan hak masyarakat akan kita berikan," ujarnya.