JAKARTA - Pelatih Borneo FC, Ponaryo Astaman tidak menyalahkan anak asuhannya atas kegagalan Borneo FC menembus Babak 8 Besar Piala Presiden 2018.

Setelah kalah dalam pertandingan perdana Grup D melawan Bali United, Ponaryo melihat ada upaya keras Boaz Salossa dan kawan-kawan untuk bisa bangkit saat menghadapi Persija Jakarta, Rabu (24/1/2018). Namun, harapan untuk bisa membuka peluang sirna tatkala Borneo FC menyerah 0-2.

Dengan dua kekalahan berarti tertutup sudah peluang Pesut Etam untuk mengulang prestasi Piala Presiden tahun lalu ketika menjadi finalis.

Laga terakhir melawan PSPS, pekan depan, tampaknya hanya akan menjadi ajang mematangkan kemampuan tim.

Ponaryo Astaman, pelatih Borneo FC di Piala Presiden 2018, mengatakan kalau para pemainnya sudah bekerja keras untuk bisa meraih kemenangan.

Suntikan tenaga dari para pemain Persipura seperti Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Prisca Womsiwor, hingga Tinus Pae, juga sudah diberikan.

Tapi sayangnya Borneo FC tetap harus mengakui keunggulan Persija yang mencetak gol lewat Marko "Super" Simic.

"Mungkin secara permainan kami mengalami penurunan. Tapi para pemain sudah berjuang maksimal," ucap Ponaryo Astaman.

Padahal kata Ponaryo para pemain Pesut Etam sudah diminta menerapkan tekanan yang tinggi terhadap skuat Persija. Hal itu untuk mengimbangi kematang bermain Macan Kemayoran yang memiliki persiapan lebih awal di pramusim kali ini.

"Pressing tinggi sudah kami terapkan. Bahkan lebih besar kalau dibandingkan laga pertama. Tapi ya inilah sepak bola," ujar Ponaryo Astaman.***