JAKARTA - Setelah Wiranto mendamaikan dua kubu Hanura yang berseteru pada Selasa (23/1/2018) kemarin. Beberapa fakta baru pun terkuak.

Dimana para pengurus DPD dan DPC Hanura mengaku terjebak oleh informasi yang salah dengan masuk dan bergabung ke kubu Sudding.

Seperti yang dialami DPD Hanura Kepri. Bahwa dualisme kepemimpinan dalam dua pekan terakhir membuat para pengurus DPD dan DPC kebingungan. Pasalnya banyak informasi-informasi yang dianggap menyesatkan.

Hal ini diungkapkan Ketua DPD Hanura Kepulauan Riau, Bakti Lubis saat dikonfirmasi, Rabu (24/1/2018).

Diakuinya, kekisruhan internal partai besutan Wiranto itu, membawa dampak komunikasi politik yang kurang baik bagi Hanura di seluruh Indonesia dan khususnya Kepulauan Riau.

"Kepri terjebak dalam suasana informasi yang tidak dibenar, sehingga terseret dalam pusaran kelompok yang mempermasalahkan kepemimpinan pak OSO," ungkapnya.

Menyadari kesalahanya itu, Bakti Lubis pun akhirnya kembali "ke pangkuan OSO" dan mengikrarkan diri kembali mendukung Hanura di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang.

Ia juga mengimbau, agar seluruh kader Hanura di Indonesia yang terjerumus ke kubu Sudding, untuk kembali ke jalan yang benar.

Apalagi, saat ini kata dia, Partai Hanura juga sedang fokus verifikasi faktual dari KPU. "Kembalilah ke jalan yang benar. Mari kembali ke rumah kita," ajaknya.

Karena ia juga meyakini kekisruhan ini terjadi, akibat informasi yang tidak berimbang, yang pada kenyataannya Kepri masuk pada situasi yang tidak baik itu.

"Untuk itu tentunya diharapkan peristiwa tersebut harus benar-benar disikapi dengan baik dalam rangka menjaga solidaritas sesama kader," pungkasnya. ***