MEDAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 19,84 poin atau sebesar 0,299% pada level 6.615,49 Level tertinggi IHSG berada pada level 6.641,17 dan level terendah berada pada level 6.588,62.
“Hari ini, frekuensi perdagangan terpantau sangat ramai yakni sebanyak 463.818 kali transaksi, volume sebanyak 14,21 milliar lembar saham senilai Rp 12 triliun. Sebanyak 197 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 173 saham mengalami penurunan harga dan sisanya 128 saham tidak mengalami perubahan harga,” ungkap Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (24/1/2018).

Dijelaskannya, IHSG pada perdagangan hari ini berada pada teritori negatif di mana pada perdagangan sebelumnya IHSG berhasil mencetak rekor tertingginya. Pelemahan ini diyakini sebagai pengambilan keuntungan atas kenaikan saham pada hari sebelumnya. Serta tidak adanya sentimen positif yang mempu mendorong kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini.


“Penurunan IHSG didukung oleh beberapa sektor, di mana sektor infrastruktur mengalami penurunan sebesar 1,32% sektor consumer melemah 1,7% dan sektor manufaktur melemah sebesar 0,78%. Dan sebaliknya sektor yang mengalami kenaikan yakni sektor property mengalami kenaikan sebesar 2,49% dan sektor mining naik 0,89%,” terangnya.

Sementara, bursa saham di Amerika pada perdagangan kemarin ditutup mix, Dow Jones Industrial Composite turun 0,016% atau 4,27 poin. Nasdag Composite naik 0,705% atau 52,26 poin kenaikan Indeks Nasdaq pada level tertingginya didorong oleh penguatan saham Netflix, begitu juga dengan indeks S&P 500 naik 0,222% atau 6,28 poin. dan NYSE naik 0,198% atau sebesar 4,67 poin.

“Sementara untuk pergerakan Nilai tukar rupiah pada hari ini, terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat di posisi Rp.13.359 per US Dolar. Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini tidak mampu bangkit ditengah pelemahan dollar amerika terhadap sejumlah mata uang lainnya,” tutup Gunawan.