JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto bersama Oesman Sapta Odang (OSO) dan Daryatmo melakukan pertemuan di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/1).

Hasil pertemuan memutuskan membuat tim khusus untuk menginventarisasi masalah-masalah yang ada di dalam partai Hanura.

"Kita sepakat bahwa malam ini kita susun saja satu tim khusus untuk menginventarisasi masalah apa yang ada dan kita sepakat untuk diselesaikan dengan baik dan bermartabat dengan cara hati nurani," tegas Wiranto.

Hanura terbelah antara kubu OSO dan Daryatmo. Hal ini terjadi karena sejumlah persoalan, salah satunya duit partai Rp 200 miliar yang dipindahkan ke OSO Sekuritas. Gaya kepemimpinan OSO juga jadi sorotan. Sebaliknya, OSO menuding kubu Daryatmo bersama Sarifuddin Sudding telah berbuat gaduh.

Wiranto menegaskan sudah tidak ada lagi kubu di dalam Hanura. Wiranto juga mengatakan, Ketua Umum Hanura tetap Oesman Sapta Odang.

"(Ketua umum) Pak Oesman Sapta. Ya sudah selesai. Damai ya damai. Tidak ada kubu-kubuan," katanya.

Karena konflik sudah selesai, Menkopolhukam ini meminta kepada para ketua DPD ataupun DPC untuk fokus dan berkonsentrasi untuk persiapan verifikasi faktual partai.

"Kita harapkan tenang masalah kita selesaikan dan masing-masing konsentrasi saja untuk persiapan verifikasi karena sudah sangat dekat diharapkan masalah Hanura ini dapat kita selesaikan secara internal bukan kita lemparkan ke publik karena bukan masalah publik, tapi partai," kata Wiranto.

Sementara itu, OSO mengatakan, kebenaran telah terungkap walau selama ini dia difitnah dan saat ini dia tetap kokoh menjadi Ketua Umum Hanura.

"Jadi ada sekelompok kecil yang ingin menghancurkan partai kita. Itu sebabnya saya enggak pernah komen, saya diem-diem aja, saya tenang-tenag aja, mau disalahin, mau dituduh apa, yaitu yang menuduh itu nanti masuk surga," kata OSO.

OSO dituduh gelapkan uang partai Rp 200 miliar. Sementara kubu OSO menyebut, pemindahan duit partai ke OSO Sekuritas agar dana bisa dikembangkan dan tak dijadikan bancakan orang per orang.

Atas konflik ini, Sarifuddin Sudding menggelar munaslub di DPP Hanura dengan menunjuk Daryatmo sebagai ketua umum. Sementara OSO memecat seluruh kader Hanura yang terlibat upaya pelengseran OSO dari ketum. Kepengurusan baru OSO bahkan telah diteken oleh Menkum HAM. ***