JAKARTA - Sekjen Pengurus Pusat Federasi Hoki Indonesia (PP FHI), Yasser Arafat Suaidy mengklaim FHI yang dipimpin Yus Adi Kamrullah sebagai organisasi hoki yang sah di Indonesia dan bukan Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) pimpinan Raj Kumar Singh.

"FHI itu adalah satu-satunya organisasi hoki yang sah di Indonesia. Sebab, FHI diakui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Dan, FHI juga telah mendapat rekomendasi dari Kemenpora agar mendapat pengakuan dari Federasi Hoki internasional (IHF)," kata Yasser yang dihubungi melalui telepon selular, Senin (22/1/2018). 

Menurut Yasser, PHSI sudah tidak bisa mengklaim sebagai organisasi hoki di Indonesia karena keanggotaannya telah dicabut KONI.

"KONI mencabut keanggotaan PHSI karena tidak menjalankan peran dan fungsi organisasi dalam pembinaan dan tidak memenuhi syarat keanggotaan KONI Pusat dimana jumlah Pengurus Provinsi (Pengprov) PHSI tidak memenuhi ketentuan," katanya. 

Tidak diakuinya PHSI, kata Yasser, diperkuat dengan Putusan Pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan Mahkamah Agung no. 2863 K/PDT/2008 dengan putusan "Menolak permohonan Kasasi Persatuan Hockey Seluruh Indonesia (PHSI)".

Lebih jauh Yasser mengungkapkan FHI juga telah mendapat pengakuan federasi internasional.  Selain membayar iuran ke Asia Hockey Federation (AHF), FHI telah mengikuti Indoor Asia Hockey Cup 2014 di Changhua Taiwan yang digelar AHF, SEA Games Myanmar 2013, SEA Games Singapura 2015 dan SEA Games Malaysia 2017. 

"Pada SEA Games 2017, kita sukses menyumbangkan 2 medali perak kategori Putra dan Putri. Sebelumnya, Indonesia tidak pernah meraih medali. Terakhir,  kita meraih perak pada SEA Games Jakarta 1987 dengan 4 peserta," ujarnya. 

Berbicara masalah hoki Asian Games 2018, Yasser mengaku FHI telah menempatkan Competition Manager (CM) dan Venue Manager (VM) sejak awal ditetapkan Panitia Asian Games (INASGOC). Bahkan, FHI telah melaksanakan Pelatnas Tim Asian Games 2018.

Ketika ditanyakan bagaimana dengan adanya keputusan AHF dan Dewan Olimpiade Asia (0CA) yang akan mengambilalih pelaksanaan hoki Aisan Games 2018, Yasser menjawab, "FHI mendukung penuh langkah langkah yang akan diambil Pemerintah melalui Kemenpora, INASGOC dan KOI selaku penyelenggara Asian Games 2018 yang sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang juga bersesuaian dengan Statuta Federasi International Hockey (IHF) yang hanya mengakui organisasi yang diakui oleh negara yang bersangkutan."

Yasser juga mengakui ada upaya Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk mempersatukan FHI dan PHSI dalam pertemuan. Tetapi, upaya INASGOC itu buntu karena Ketua.Umum PB PHSI, Raj Kumar Singh menolak meski sempat ditawarkan sebagai Presiden Kehormatan FHi. ***