MEDAN - Tidak ada yang menyangka tim promosi, PSMS Medan, bisa meramaikan persaingan Grup A Piala Presiden 2018, dengan penampilan gemilang. Sebab, di grup ini, tim besar seperti PSM Makassar, Sriwijaya FC dan tuan rumah Persib Bandung sudah siap dengan komposisi skuad terbaik. Tetapi, kemenangan meyakinkan dua gol tanpa balas atas Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api tadi malam (21/1) membuyarkan semua dugaan tersebut.

Bermodal pemain “sisa” yang direkrut manajemen dan tim pelatih Djadjang Nurdjaman, PSMS menjelma sebagai kekuatan baru yang patut diwaspadai.

Ciri khas Ayam Kinantan-julukan PSMS-sejak Liga 2 musim lalu yang bermain ngotot dan pantang menyerah tetap dipertahankan.

Rupanya mereka ingin mengembalikan semangat rap-rap, khas PSMS di masa lalu.

Sebelumnya, saat memenangkan duel melawan PSM 2-1 pekan lalu (16/1), Legimin Raharjo dkk juga menerapkan pressing ketat.

Hampir sepanjang pertandingan, para pemain PSMS tidak mengurangi tensi cepat permainan yang mereka terapkan. Hal yang sama terlihat pada pertandingan tadi malam.

Pemain seperti Antoni Putro Nugroho, pencetak gol kedua PSMS tadi malam merupakan contoh pemain terbuang yang ditampung Ayam Kinantan.

Antoni musim lalu berseragam Bhayangkara FC, yang musim ini tidak masuk skema pelatih Simon Mc Menemy.

Selain itu, masih ada M.Roby, Amarzukih, hingga Jajang Sukmara daftar pemain veteran yang tersisih di tim mereka sebelumnya.

Pada laga tadi malam, Frets Butuan membuka keran gol kemenangan Ayam Kinantan pada menit ke-26. Tiga menit berselang giliran Antoni menuntaskan kemenangan Persib.

“PSMS ini sekarang diperkuat pemain buangan, saya rekrut dan mereka membuktikan masih punya kualitas,” ujar Djanur-sapaan Djadjang.

Dia menginstruksikan untuk bermain lepas, walaupun menghadapi tim besar macam Persib dan di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang memadati Stadion GBLA tadi malam.

Dengan kemenangan tersebut, PSMS kini menjadi pemuncak klasemen sementara grup A dengan poin 6 hasil dua kali kemenangan.

Di atas kertas bisa hampir dipastikan lolos ke babak 8 besar. Tetapi pada laga penentuan, mereka harus menghadapi Sriwijaya FC yang juga mengincar kemenangan.

Di sisi lain, Mario Gomez, pelatih Persib tidak habis pikir atas performa timnya. “Banyak peluang yang kami dapatkan, tetapi eksekusi akhir belum maksimal,” katanya.

Permainan PSMS yang cepat dari sayap turut membuat jantung pertahanan Persib kacau.

Padahal saat melawan Sriwijaya FC (16/1) lalu, bek Persib mampu tampil solid. Bagi Persib, kekalahan tadi malam merupakan yang pertama kalinya di era kepelatihan Mario Gomez.

Eksekusi akhir yang kurang maksimal diakui Gomez harus diperbaiki bila ingin menjaga peluang mereka lolos fase grup tetap terbuka lebar.

“Kami punya opsi striker, mungkin yang kami butuhkan yakni perubahan yang signifikan di laga terakhir,” katanya.