PALAS - Puluhan hektar lahan persawahan petani di Kabupaten Padang Lawas dipastikan gagal panen. Hal ini terjadi dikarenakan sawah mereka diserang hama tikus. Akibatnya, petani tidak bisa menerima hasil panennya di musim ini karena tanaman padi sudah rusak. Hasan Hasibuan mengungkapkan, misalkan luas lahan satu bun-bun (seperempat hektare) bisa didapatkan 80 sampai 100 kaleng, tapi kali ini dirinya hanya bisa mendapatkan 20 kaleng. Bahkan dia mengaku hampir tidak ada bulir padi yang bisa dikutip dari batang padi di sawah.

"Kali ini berat untuk mendapat hasil pada musim panen, habis diserang tikus," kata Hasan Hasibuan, salah seorang petani sawah dari Desa Sabahotang, Kecamatan Barumun, Kamis (18/1/2018).

Hal ini, imbuhnya, tak hanya terjadi di Desa Sabahotang saja, melainkan di lokasi lain juga mengalami hal yang sama.

Di tempat terpisah, Awal Hasibuan, petani sawah di Sibuhuan Julu mengaku nyaris tidak ada hasil padi sawahnya yang bisa dipanen.

"Berat... Kalau musim panen tahun ini," lirihnya sembari menunjukkan bulir-bulir padi yang sudah tak berisi karena dihabisi tikus di lokasi sawahnya.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Palas, Idaham Butar-Butar mengatakan, hama tikus memang membuat petani kewalahan di musim panen kali ini. Hampir di semua lokasi persawahan hama tikus menyerang.

"Berat memang kalau sudah hama tikus menyerang," ucapnya.

Butar-Butar juga sempat menyayangkan kinerja pemerintah khususnya Dinas Pertanian Palas yang dinilai terkesan kurang serius mengatasi persoalan yang dihadapi petani.

"Kita berharap PPL (petugas penyuluh lapangan) turun ke sawah biar tahu persoalan yang dihadapi petani," paparnya.

Dengan diketahui persoalan, kata dia, akan ada jalan keluar yang bisa diberikan. Ketua KTNA ini juga menggambarkan, sebenarnya ada obat yang biasanya dibagikan pemerintah ke petani untuk menanggulangi hama tikus, tapi nyatanya petani juga yang melakukan pembasmian tikus secara bergotong royong.

"Hal ini perlu menjadi perhatian serius pihak Dinas Pertanian untuk mencarikan solusi terbaik bagi petani agar tidak semakin terpuruk dan merosotnya perekonomian," timpal Idham.