MEDAN - Ada yang berubah dari gaya Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi saat tampil di even resmi kenegaraan.

Kini dia tak lagi getol memperdengarkan "trade mark"-nya yakni "PATEN" (Pak Tengku Erry Nuradi). Padahal sebelumnya kata tersebut selalu terselip saat tampil menyampaikan sambutan, di awal maupun akhir. Pada even apapun itu.

Fakta tersebut terungkap saat Erry Nuradi didaulat berpidato di Rakernas Kementerian Riset dan Teknologi/Pendidikan Tinggi di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Medan, Rabu (17/1/2018).

Hadir di acara ini sejumlah menteri, seperti Menkeu Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menhub Budi Karya Sumadi dan Menristek Dikti M Nasir.

"Melati kuntum....," demikian Erry mengawali pantun sambutannya. Kalimat terakhir yang biasanya ditutup dengan kata Paten, nihil. Di pantun penutup pun demikian. "Bunga kamboja tumbuh berseri..." Istilah Paten raib.

Bisa jadi karena gagal maju sebagai calon Gubsu pada Pilkada Sumut 2018, Erry menyesuaikan pada pantunnya. Sebelumnya saat hadir di Muktamar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Medan beberapa bulan lalu yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, berkali-kali kata Paten diucapkannya.

"Sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sudah seharusnya pemerintah perguruan tinggi inovatif, kreatif dan trampil mengembangkan teknologi digital demi pemanfaatannya di industri strategis," kata Erry.

Pemprov Sumut akan bertindak sebagai tuan rumah pada acara Gala Dinner Rakernas yang berlangsung nanti malam.