JAKARTA - Ketua DPD RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Partai Hanura, mengajak semua insan pers untuk komitmen memerangi hoax.

Hal ini diungkapkan OSO, saat menggelar ramah tamah dengan sejumlah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura dan sejumlah Pimpinan Umum, Pemimpin Redaksi baik media online, cetak, dan televisi di kediamannya yang berada di daerah Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2017) malam.

"Saya yakin, teman-teman media semua komitmen untuk memerangi berita-berita hoax. Karena ini sangat berbahaya, apalagi menjelang tahun politik," ujar Oso.

Oso juga menambahkan, selama ia menjabat sebagai pimpinan baik DPD RI, MPR RI, juga pernah merasakan menjadi korban hoax.

"Ya kadang-kadang kan media ini juga suka membuat isu-isu yang sedikit miring. Saya juga pernah jadi korban, tapi itu dulu, sekarang sih enggak," ujar Oso sambil bercanda.

Namun sebaliknya kata OSO, tanpa media dirinya pun tak bisa mengukur kinerjanya selama ini. "Iya kalau tanpa kawan-kawan media tentu kita tidak tau apa yang sudah kita kerjakan. Dengan adanya kritikan, saran dari kawan-kawan inilah kita bisa bekerja dengan baik dan benar," tukasnya.

Apalagi kata dia, sejak ia sering bertemu para jurnalis di DPD atau MPR, tak bisa dipungkiri, masyarakatkan pun banyak yang mengenalnya. "Selama ini saya ketemunya sama wartawan-wartawan, jarang bertemu dengan bapak-ibu pimpinan dan Pemred media. Tapi ya saya percaya, semua berita itu juga akan tayang berdasarkan kebijakan redaksi. Makanya dulu ada yang bilang berita tak akan naik kalau tak kenal jajaran redaksi, itu ternyata bohong, buktinya ya selama ini pemberitaan saya yang bagus-bagus naik, yang rada-rada miring juga naik," seloroh Oso.

"Tadi siang saya juga ketemu dengan pimpinan PWI. Saya berharap juga, PWI sebagai organisasi wartawan dapat meningkatkan martabat pers dalam situasi dunia pers yang bebas dan menekankan pemberitaan-pemberitaan yang sensasional," katanya.

PWI kata Oso, sebagai ujung tombak dari informasi juga harus bisa memberikan berita-berita yang bermanfaat serta pengetahuan kepada masyarakat daerah menjadi baik.

"Problem-problem pers saat ini lebih condong ke pemberitaan sensasional, dan membikin situasi kurang menjadi kurang baik, saya ingin agar PWI bermartabat dan membuat pers semakin baik,” tegas OSO

Oesman Sapta juga berpesan agar jajaran pengurus PWI dan jajaran pimpinan media, agar turut menjaga bangsa ini dengan menjadi filter, serta mampu menetralisir informasi-informasi yang disampaikan oleh media kepada masyarakat. "Harapan besar saya kepada organisasi PWI maupun pimpinan media, agar dapat menyampaikan kepada anggotanya, supaya media benar-benat menjadi sarana untuk menetralisir informasi, sekaligus memberikan edukasi dan menjadi filter dalam memberitakan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat terutama informasi-informasi tentang DPD RI," pungkas Oesman Sapta. ***