JAKARTA - Disaat Partai Hanura dilanda konflik, bahkan kubu Sarifudin Suding dkk, berencana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggeser Oesman Sapta Odang (OSO) dari jabatan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP), OSO mengundang para pimpinan media massa bersama jajaran pimpinan DPP Hanura, Selasa (16/1/2017) malam.

Dari unsur pimpinan yang datang antara lain adalah Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Wens Manggut, Pemimpin Redaksi viva.co.id, Maryadi, Pemimpin Tabloid Cek and Ricek Ilham Bintang, Ketua Press Room DPR Romdony Setiawan, Pimpinan Redaksi GoNews.co Muslikhin Effendy, serta Wakil Ketua Forum Pemred, Timbo Siahaan.

Hadir juga beberapa redaktur media onlina seperti Hendri Ginting dari RMOL, Dimas Riyandi Jawapos.com, dan sejumlah jurnalis yang biasa meliput di parlemen.

Mereka diundang duduk satu meja dengan OSO, di acara yang digelar di kediamannya, di Jalan Karang Asem Utara, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2018).

Di acara tersebut, OSO menegaskan bahwa Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang merupakan bukti dari legalitas Partai Hanura, masih berada di tangannya. Sesuai aturan yang berlaku, SK tersebut menurutnya harus dipegang oleh Ketua Umum yang sah.

"SK Kumham itu masih di tangan saya berdasarkan hukum, itu mengatakan Munaslub harus melalui Ketua Umum. Jadi kalau orang mengerti organisasi, sederhana, panggil saja saya, minta surat untuk mengadakan (Munaslub), saya teken, coba bawa ke sini," ujarnya.

Orang-orang yang mencoba memecah partai dengan berencana menggelar munaslub tanpa melalui persetujuannya, menurut OSO adalah orang-orang yang berniat agar Partai Hanura hancur.

Padahal saat ini OSO menganggap Partai Hanura tengah berada di posisi yang lumayan baik, dan partai tersebut terus berkembang.

"Ada yang ingin memecahkan (partai) ini, ini tinggal kesadaran oknum yang terlibat dalam organisasi ini, panatas nggak kita hancurkan ini Hanura," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengumumkan bahwa Sarifuddin Sudding yang menggagas maunaslub untuk melengserkan dirinya, sudah dipecat dari jabatan Sekjen DPP Partai Hanura. Ia lalu memperkenalkan Herry Lontung, sebagai Sekjen yang baru menggantikan Sarifuddin Sudding yang sudah dipecat.

"Di samping ini, sekjen yang baru, pengganti sekjen yang lama. Itu (Sarifuddin) Sudding sudah dipecat," ujarnya.

Bahkan ia menjelaskan, rencana Sudding dan kawan-kawan menggelar Munaslub adalah Ilegal. "Ilegal itu," pungkasnya. ***