JAKARTA - Ketua Bidang Organisasi Partai Hanura, Benny Rhamdani ancam akan memberikan sanksi bagi DPD dan DPC Hanura yang masih membelot dan bergabung dengan kubu Sarifudin Sudding.

Saknsi terberat kata Benny, adalah pemecatan dari Partai. "Sanksi pasti ada, dan yang terberat adalah pemecatan," ujar Benny, Rabu (17/1/2017) di Hotel Manhattan, Kuningan Jakarta Selatan.

Untuk kata Benny, ia mengimbau dan meminta agara para pengurus dari DPD serta DPC Hanura se-Indonesia, untuk kembali ke bergabung dengan pengurus Hanura yang sah, yakni dibawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang.

"Imbauan saya, kembalilah ke jalan yang benar. Karena hari ini, seperti DPD dan DPC Jatim, Yogyakarta, sudah resmi ikrar kembali ke kita. Karena mereka sadar, bahwa yang dilakukan kubu Sarifudin Sudding adalah gerakan yang salah dan melanggar aturan partai," paparnya.

Benny Rhamdani juga membeberkan, bahwa lima tudingan kubu Sarifudin Sudding yang dijadikan alat untuk melengserkan posisi Oesman Sapta juga tidak benar.

"Faktanya seperti yang diungkapkan pak OSO tadi, semua diputar balikkan. Faktanya ya sebaliknya, justeru mereka itu yang melanggar. Dan kalau soal tudingan Ketua bermain uang, itu fitnah keji, justeru kalau kita bongkar, mereka yang akan malu," tandasnya.

Ia juga menjelaskan, dari kesaksian para pengurus DPD dan DPC Hanura yang resmi ikrar kembali mendukung OSO, rata-rata mereka dihasut dan diancam untuk mengikuti kegiatan di Hotel Ambara itu.

Hal ini juga diamini oleh Wakil Ketua Umum Hanura I Gede Pasek. "Mereka diancam, dihasut, bahkan mereka juga diiming-imingi transportasi," pungkasnya. ***