Medan - Ketua DPP Partai Nasdem, Martin Manurung membantah kabar pencopotan Tengku Erry Nuradi sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Sumatera Utara. Nggak ada itu. Ada-ada saja," kata Martin, Selasa (16/1).

Ia juga membantah kabar pengunduran diri Erry pasca kegagalannya maju sebagai calon Gubsu pada Pilgubsu 2018 karena tidak adanya partai pendukung. "Kemarin saya baru komunikasi, baik-baik saja kok," ujarnya.

Kabar pencopotan Erry disebut-sebut menguat setelah adanya seruan boikot Pilgub Sumut 2018 oleh Relawan PATEN (pak tengku Erry Nuradi).

Erry dipastikan gagal maju sebagai calon gubernur karena ketiadaan dukungan parpol pengusung. Menurut Martin, adalah wajar para pendukung adik kandung almarhum Rizal Nurdin ini kecewa karena kegagalan Erry maju di Pilgub.

"Akan tetapi, relawan justru sebaiknya melihat dan belajar dari sikap Pak Tengku Erry yang telah menunjukkan kualitas kenegarawanan beliau," ungkapnya.

Karena itu, menurut Martin, DPP Nasdem telah meminta Tengku Erry secara pribadi dan selaku Ketua DPW Nasdem Sumut untuk mengingatkan para pendukungnya untuk tidak memboikot Pilgubsu 2018.

Nasdem adalah salah satu parpol pengusung pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas). Total ada enam parpol koalisi pengusung pasangan ini diantaranya Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN dan Nasdem. Koalisi enam parpol ini menguasai 60 kursi DPRD Sumut.

Erry dipastikan gagal maju setelah parpol yang semula mendukungnya kemudian menarik dukungan. Diawali dengan hengkangnya Golkar. Lalu diikuti Nasdem. PKB dan PKPI yang semula memberi dukungan pada Erry, justru mengalihkan dukungan ke pasangan JR Saragih-Ance Selian bersama Demokrat.

"Ya kita sudah berjuang maksimal, tetapi itulah realitas politik. Ke depan, Partai NasDem harus lebih besar di Sumut supaya bertambah kuat," tandas Martin.