JAKARTA - Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) meminta  Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengkaji ulang honor pelatih Strength and Conditioning (SC) yang dijadikan tim pendukung pelatnas Asian Games 2018.

"PPFI akan mengirimkan surat untuk meminta Kemenpora mengkaji ulang honor pelatih SC sebesar Rp4 juta. Profesi pelatih fisik itu masuk kategori keahlian khusus," kata Ketua Umum PPFI, Kelana Jatnika di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Penempatan pelatih fisik sebagai tim pendukung dalam pelatnas Asian Games 2018 dengan honor Rp4 juta, kata Kelana, sangat tidak memadai.

"Saat di Satlak Prima, pelatih fisik mendapat honor Rp10 juta. Masak mereka yang memiliki keahlian khusus hanya diberikan honor 4 juta," jelasnya. 

Mengapa pelatih SC itu disebut memiliki keahlian khusus? Kelana menjelaskan, pelatih SC itu menyiapkan performa fisik atlet dengan enam tugas pokok.

Pertama, melakukan perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi serta analisa performa atlet sepanjang perjalanan perogram latihan. Kedua, meyusun dan melaksanakan rencana messo, mikro dan sesi latihan harian.

Ketiga, menyusun dan melaksankan kebutuhan recovery atlet. Kermpat, memastikan peak performa atlet sesuai dengan goal kompetisi. Kelima, me-record wellness level yang berisi efek dari latihan yang diberikan sepanjang program berjalan melalui 10 point analisa (nadi basal, berat badan, lamanya tidur, kwalitas tidur, kualitas nutrisi, fatique, mood, stress, hidrasi dan lain-lain).

Keenam, memonitor hari ke hari dan sesi ke sesi latihan menyangkut efek latihan dengan menggunakan metode PMC (Performance Management Chart) yang di dalamnya terangkum effect dari latihan yg di berikan baik itu fatique, fitnness level dan form.

Berbicara masalah PPFI, kata Kelana, PPFI yang resmi berdiri tahun 19 Juni 2015 akan menjalankan program dalam upaya menopang prestasi olahraga Indonesia ke depan.

"Kita akan merekrut anggota pelatih fisik seluruh indonesia, membuat program lisensi, mendaftarkan ke depnaker mengenai besaran honor pelatih sesuai level lisensinya. Terakhir, melakukan pembinaan keilmuan tentang strength and conditioning," tandasnya.***