JAKARTA - Oesman Sapta Odang (Oso) memastikan partainya tak akan menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dalam waktu dekat.

OSO menegaskan pelaksanaan Munaslub harus seizin dirinya yang disebut masih menjadi ketua umum Hanura yang sah. Hal itu disampaikan OSO menanggapi dorongan rencana Munaslub dari pengurus Hanura kubu 'Ambhara' yang akan digelar pekan depan.

Hanura kini terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu Ambhara yang dimotori Sekjen Hanura Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding, dan kubu Manhattan yang masih setia pada kepemimpinan OSO. Dua istilah kubu itu merujuk pada nama hotel di Jakarta, tempat kedua kubu menggelar konferensi pers, Senin (15/1) kemarin.

"Munaslub itu kan harus seizin saya sebagai ketua umum," ujar OSO di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Pria yang juga menjabat Ketua DPD sekaligus Wakil Ketua MPR RI itu mengklaim telah memimpin partai Hanura dengan baik selama menjabat sebagai ketua umum.

Ia menegaskan, selama memimpin partai telah menindak beberapa kader Hanura yang menyimpang dari aturan dan AD/ART partai. Hal ini, katanya, sebagai mekanisme memberikan efek jera bagi kader yang bersangkutan.

"Jadi yang menyimpang dan melakukan permainan uang dan tidak menguntungkan bagi partai itu akan saya tindak," ujarnya.

OSO menduga konflik internal yang terjadi saat ini diakibatkan beberapa kader tak bertanggungjawab yang berusaha menghancurkan partainya di tahun politik. Setelah Hanura dihancurkan dan dikerdilkan, kata OSO, orang-orang itu nantinya akan pindah ke partai lainnya.

"Di tahun politik seperti ini pasti ada orang tertentu yang ingin mengecilkan partai. Mungkin jika gagal mereka akan pindah partai," ujarnya.

OSO sendiri enggan menyebut siapa oknum kader yang dia duga berniat menghancurkan dan pindah partai itu. OSO menegaskan bakal memecat siapapun kader yang mencoba merusak dan melanggar aturan partai. Ia mengatakan upaya itu sama sekali tak bisa dimaafkan.

"Kalau sudah merusak, kerusakan partai, tak mau menjaga marwah partai, masa harus dipertahankan lagi? Tidak sulit, sederhana saja, saya mundur atau mereka berhenti," tegas OSO.

Ia juga menuding kubu Hanura 'Ambhara' telah merusak martabat partai. OSO mengatakan gerakan itu telah melanggar aturan partai dengan cara menggunakan uang untuk mobilisasi para kader Hanura di tingkat bawah.

"Yang kasihan itu DPD dan DPC seluruh Indonesia diundang. Ada yang dikasih duit, ada yang suruh tandatangan secara paksa. Jadi hal-hal yang begitu merusak martabat partai, itu dapat dibuktikan," pungkas OSO. ***