JAKARTA - Ratusan orang dievakuasi dari gedung Bursa Efek Jakarta yang berlantai 32, menyusul ambruknya balkon atau selasar dari Gedung II. Belum diketahui apakah jatuh korban.

Sejumlah orang tampak dibawa keluar gedung dengan tandu, namun wartawan dilarang mendekat.

Peristiwa terjadi pada lewat tengah hari. Saksi mata mengatakan, mendengar suara gemuruh keras saat balkon itu ambruk.

"Itu bukan lantai yang roboh, tapi selasar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, kepada wartawan.

Argo menuturkan, Polsek Kebayoran Baru sedang menyelidiki penyebab kejadian itu, sekaligus mendata jumlah korban.

"Sejumlah korban, kebanyakan luka-luka di tangan dan kaki dan bagian badan lain, dibawa ke berbagai rumah sakit terdekat," katanya.

"Jadi di lantai 2 Gedung II, itu ada selasar yang biasa dipakai berjalan oleh para karyawan, itu yang roboh," kata Argo pula.

Ia menyatakan, korban luka lebih dari limabelas orang, namun jumlahnya masih didata.

"Korban jiwa sampai saat ini tak ada laporan, mudah-mudahan tidak ada," katanya pula kepada wartawan.

Sementara itu, Ririen, karyawan Ernest & Young yang bekerja di lantai lima Gedung BEI menyebut selasar yang diduga roboh berada di antara kantor Bank Central Asia (BCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Selasar itu disebut sebagai lantai mezzanine. Ririen berkata, selasar itu roboh jelang jam istirahat makan siang, pukul 12.00 WIB.

"Saat saya sedang keluar dari pintu gerbang BEI, itu ambruk, semua orang terlihat panik," ujarnya seperti dikutip GoNews.co dari BBC Indonesia.

Selain karyawan perkantoran, Ririen menyebut rombongan mahasiswa yang melakukan karyawisata juga berada di gedung itu saat selasar ambruk.

Hingga pukul 13.00 WIB, kata Ririen, karyawan di tower II BEI belum dapat kembali ke lantai mereka masing-masing.

"Lift dimatikan dan semua akses ditutup," tuturnya.

Bursa Efek Jakarta mengumumkan, perdagangan BEI Senin (15/1) Sesi II akan diundur selama 1 jam karena alasan force majeur.***