MEDAN - Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin memprediksi bahwa ekspektasi pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumut diperkirakan tidak akan berlari signifikan. Pertumbuhan ekonomi Sumut yang bertepatan padamasa masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terasa akan sulit mencapai tumbuh 5.5%. Meskipun secara keseluruhan, Pilkada tidak akan berpengaruh banyak terhadap perputaran uang maupun roda ekonomi di wilayah Sumut.

"Hanya saja akan berdampak dari belanja partai terkait dengan Pilkada memang akan memberikan pengaruh.
Bahkan menurut hemat saya bisa mencapai 5.3% saja sudah cukup bagus. Dan saya pikir pencapaian sebesar itu di tahun 2018 sudah terbilang maksimal," kata Gunawan, Selasa (9/1/2018).

Dikatakannnya, belanja partai memang akan membuat konsumsi masyarakat mengalami kenaikan. Akan tetapi angkanya terbatas. Pemulihan harga komoditas masih menjadi motor penggerak utama pemulihan belanja masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Efek pilkada serentak secara parsial memang akan membuat sejumlah dunia usaha menggeliat.

"Misalkan saja, usaha periklanan, percetakan maupun cetak spanduk/sablon. Usaha seperti ini akan mendapatkan berkah besar dari hajatan pilkada. Jadi sebaiknya memang pengusaha di bidang ini memanfaatkan betul momen-momen seperti ini untuk meningkatkan penjualan. Maklum momennya tidak tiap tahun terjadi," tukasnya.

Kalau belanja partai akan mempengaruhi pengusaha sembako. Maka efek belanja dari sektor ini sangat sedikit. Karena sembako kebutuhan pangan pokok. Belanja yang besar di sembako tidak akan memberikan efek besar terhadap total belanja sembako.

"Karena toh kalaupun ada belanja sembako dalam jumlah besar, sudah barang pasti hal tersebut akan membuat masyarakat lebih berhemat berbelanja sembako. Artinya jika ada sumbangan sembako, secara otomatis hal tersebut juga akan mengganti total belanja sembako masyarakat yang menerima sumbangan," pungkasnya seraya berkata yang paling penting adalah menjaga agar Sumut tetap kondusif selama hajatan pilkada.