MEDAN-Sebagai incumbent, posisi Tengku Erry Nuradi kurang menguntungkan di daftar klasemen sementara Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018.

  

Tengku Erry baru saja menerima kabar pahit dari salah satu Ketua DPP Golkar, Nusron Wahid yang menyebut akan mendepaknya dari daftar Cagub yang diusung Golkar. Pernyataan tersebut membuat kansnya di Pilgubsu di ujung tanduk.

Padahal sejak awal, Tengku Erry sempat berada di puncak daftar Cagub Sumut karena sudah mengoleksi 28 kursi di DPRD Sumut yang diperolehnya dari Partai Golkar (17 kursi), NasDem (5), PKB (3), dan PKPI (3).

Jumlah kursi tersebut sudah melebihi syarat minimal (20 kursi) untuk dicalonkan sebagai Gubsu.

Perolehan kursi Tengku Erry kemudian diimbangi Edy Rahmayadi, calon gubernur lainnya, yang sama-sama mengoleksi 28 kursi dari Partai Gerindra (13), PKS (9) dan PAN (6).

Namun langkah Tengku Erry untuk lolos ke Pilgubsu tak semulus Edy Rahmayadi, yang  telah resmi dideklarasikan tiga partai pengusungnya mendekati babak  pendaftaran Pilgubsu 8-10 Januari 2018.

Erry masih menunggu hasil keputusan DPP Golkar, yang awal Desember lalu baru berganti nakhoda dari Ketua Umum Setya Novanto ke Airlangga Hartarto.

Berikut ini adalah hitung-hitungan kans Tengku Erry untuk lolos Pilgubsu pada 8-10 Januari 2018.

1.  Tengku Erry lolos Pilgubsu jika Partai Golkar konsisten pada keputusan untuk mengusung Ketua DPD Nasdem Sumut itu. Sekalipun ditinggal PKB atau PKPI, koleksi perolehan kursi Golkar dan Nasdem masih lebih dari cukup (22 kursi).

Jika itu terjadi, maka Tengku Erry tinggal menunggu calon wakil gubernur yang baru untuk menggantikan posisi Ngogesa Sitepu, seperti skenario awal DPP Golkar versi Setya Novanto.

2. Andai Golkar menarik dukungan, maka Tengku Erry harus segera mencari partai lain untuk mengejar selisih kekurangan kursi yang ditinggal Golkar.

Sejauh ini, partai yang belum menentukan calonnya adalah PDIP (16 kursi), Demokrat (14 kursi), Hanura (10 kursi), dan PPP (4 kursi).

Namun Tengku Erry akan kesulitan merebut kursi PDIP karena telah berencana mengusung Djarot Saiful Hidayat sebagai jagoan di Pilgubsu. Kabarnya, PDIP tinggal menggodok siapa calon yang akan mendampingi Djarot.

3.  Kans Tengku Erry akan tetap terjaga, andai Partai Demokrat merelakan kadernya yang juga Ketua DPD Demokrat Sumut JR Saragih sebagai pendampingnya. Tapi, duet Tengku Erry – JR Saragih sepertinya mustahil akan terjadi.

Peluang terbesar masuknya Demokrat dalam partai koalisi pendukung Tengku Erry, jika Demokrat memunculkan figur lain sebagai wakil gubernur pendamping Erry Nuradi.

Nama Nurhajizah Marpaung (Wakil Gubernur Sumut saat ini) masuk radar Demokrat untuk ditarik sebagai kader, seperti yang Demokrat lakukan kepada Dedi Mizwar (Demiz).

4. Atau Partai Hanura yang kembali menduetkan Tengku Erry dengan Nurhajizah Marpaung. Dengan komposisi Hanura, Nasdem, PKB dan PKPI, Tengku Erry lolos Pilgubsu dengan koleksi 21 kursi.