JAKARTA - Pada kompetisi Liga 1 2017, ada salah satu komponen yang bernama Technical Study Group (TSG).

Dalam perkembangannya, tak banyak yang paham tentang keberadaan tim ini. Sering kali dianggap sebagai pelengkap kompetisi belaka.

Padahal, selama bergulirnya kompetisi, peran TSG yang dibentuk atas dasar kerjasama antara PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) itu, cukup besar.

Mereka bertugas untuk memetakan tentang perkembangan sepak bola Indonesia. Kongretnya, tim ini bertugas untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan keberagaman teknis peserta kompetisi secara menyeluruh. Semua diamati dan dilaporkan secara detail dan lengkap.

Tak hanya itu. Tim TSG juga memilah dan membuat daftar yang terperinci terkait pemain-pemain yang potensial di kompetisi Gojek Traveloka Liga 1 2017.

"Bagaimana pun kami harus berhubungan langsung dengan PSSI dan timnas. Kami harus memberikan gambaran yang kongret ke manajemen timnas," jelas salah satu anggota tim TSG yang juga Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, Kamis (04/01/2018).

Pada Liga 1 2017, tim TSG bermaterikan tokoh-­­­tokoh yang sudah lama malang melintang di sepak bola nasional. Selain Danurwindo, ada pelatih berpengalaman sekelas Mundari Karya, Sudirman, dan praktisi sepak bola, Ganesha Putera­­­­.

"Tugas inti kami adalah menjelaskan secara terperinci perkembangan sepak bola Indonesia. Terutama yang terjadi di Liga 1 2017. Kami melakukan evaluasi dan kemudian menginformasikan keberagaman yang ada dan sumbangsihnya untuk timnas,” tambah Danurwindo.

Pada kompetisi Liga 1 2017 lalu, TSG telah membuat laporan secara tertulis. Laporan dalam bentuk buku setebal 44 halaman itu berisikan di antaranya tren taktikal di Liga 1, profil tim empat besar, dan statistik kompetisi secara keseluruhan.

"Kami berharap dari laporan itu, klub bisa melihat dan mengevaluasi apa yang dilakukan sepanjang musim lalu. Kemudian bisa mengambil manfaat penting dari apa yang tersajikan di buku laporan tersebut,” ujarnya. ***