MEDAN-Sepanjang tahun 2017, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik mengaku telah merawat sebanyak 22.257 pasien kanker.

Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Masahadat Ginting mengatakan, dari jumlah tersebut, kanker payudara menempati urutan tertinggi, dari pasien kanker yang melakukan perobatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini.

"Untuk pasien kanker, pada 2017 lalu ada terdapat sebanyak 22.257 pasien. Dari jumlah itu, penderita kanker payudara adalah yang terbanyak," ungkapnya.

Masahadat menjelaskan, pada kanker payudara ini mencapai sebanyak 11.377 pasien. Jumlah itu terbagi sebanyak 10.666 pasien melakukan rawat jalan, 607 pasien melakukan rawat inap, dan 144 pasien dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Sedangkan untuk kanker serviks yang melakukan rawat jalan sebanyak 5.007 pasien dan 121 pasien dirawat di IGD. Lalu 4.664 pasien kanker nasofaring melakukan rawat jalan, 448 pasien kanker paru melakukan rawat jalan, 96 pasien kanker paru di IGD, serta 504 pasien kanker darah melakukan rawat inap.

"Jumlah tersebut terbagi pada 20.337 rawat jalan, 1.559 rawat inap serta 361 dirawat di IGD," jelasnya.

Akan tetapi, dibandingkan dengan jumlah pasien kanker di tahun 2016, Masahadat menyebutkan untuk rawat jalan, terjadi penurunan. Dikatakannya, pasien kanker yang melakukan rawat jalan terdapat sebanyak 20.715 pasien, yang terbagi sebanyak 10.231 pasien kanker payudara, 5.671 pasien kanker serviks serta 4.813 pasien kanker nasofaring.

Sementara untuk rawat inap, terjadi kenaikan sebanyak 1.491, yaitu terbagi pada 504 pasien kanker payudara, 502 pasien kanker nasoforing dan 485 pasien kanker paru.

"Begitu juga dengan perawatan di IGD, terjadi kenaikan. Pada tahun 2016, untuk pasien kanker payudara berjumlah 144, pasien kanker serviks 113 dan pasien kanker paru sebanyak 90," tuturnya.

Namun, tambah Masahadat, untuk seluruh pasien yang dirawat tersebut, diakui Masahadat tidak berasal dari Sumatera Utara saja, melainkan juga berasal dari berbagai Provinsi. Sementara untuk pasien yang dirawat, diakuinya ada juga yang meninggal dunia.